Anak Masih Ngompol, Kapan Orangtua Harus Merasa Khawatir?

Saat anak berusia di atas lima tahun masih mengompol saat tidur, anak bisa saja mengalami gangguan kesehatan yang disebut enuresis.

Risna Halidi | Lilis Varwati
Senin, 21 Desember 2020 | 15:38 WIB
Anak Masih Ngompol, Kapan Orangtua Harus Merasa Khawatir?
Sebagai Ilustrasi: (Shutterstock)

SuaraRiau.id - Banyak orangtua merasa khawatir ketika anak belum membiasakan diri mengutarakan keinginannya buang air kecil di muka umum atau saat tidur, hingga mengakibatkan mereka mengompol.

Padahal mengompol merupakan salah satu masalah klasik anak-anak. Beberapa anak sudah bisa mengutarakan keinginannya untuk pipis, namun beberapa lainnya masih kesulitan.

Pertanyaannya kini, hingga usia berapa sebenarnya anak masih dianggap wajar mengompol?

Dokter spesialis urologi Dr. dr. Irfan Wahyudi. Sp. U(K)., mengatakan bahwa mengompol masuk dalam proses tumbuh kembang anak. Karenanya, balita yang masih ngompol dianggap normal karena mereka masih dalam tahap belajar.

Baca Juga:Atta Halilintar Sampai Ngompol Buktikan Cinta ke Aurel Hermansyah

Hanya saja ia menyinggung bagaimana ada batasan waktu untuk anak membiasakan diri tidak mengompol saat tidur.

"Proses berkemih, baik pada saat bangun dan juga saat tidur adalah bagian terakhir dari proses tumbuh kembang. Perlu waktu sekitar 4 tahun untuk anak bisa mulai mengontrol berkemih saat bangun maupun saat tidur," kata dokter Irfan dalam webinar yang diselenggarakan Eugenia Communication baru-baru ini.

Saat anak berusia di atas lima tahun masih mengompol saat tidur, anak bisa saja mengalami gangguan kesehatan yang disebut enuresis.

Enuresis merupakan kondisi anak di atas lima tahun atau orang dewasa yang mengompol saat tidur tanpa ada kelainan anatomi dan saraf. Enuresis dibagi menjadi dua jenis yaitu enuresis primer dan enuresis sekunder.

Disebut enuresis primer jika anak sejak lahir hingga usia di atas 5 tahun masih ngompol tidak pernah berhenti. Sedangkan enuresis sekunder, terjadi pada anak yang  sempat berhenti mengompol namun tiba-tiba kembali mengompol saat malam hari. 

Baca Juga:Tega, Ibu Pukuli Anak Hingga Patah Rusuk Cuma Karena Sering Ngompol

"Kalau enuresis sekunder perlu hati-hati karena mungkin ada komorbid atau penyakit penyerta. Misalnya, faktor psikologis, apakah faktor sosial, masalah dengan pelajaran ataupun lingkungan keluarga, keributan orangtua atau adanya kelainan diabetes pada anak," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini