Hai Bunda, Harga Sejumlah Bahan Pangan di Pekanbaru Mulai Naik

Cabai menjadi satu komoditas yang merangkak naik.

Eko Faizin
Rabu, 16 Desember 2020 | 18:49 WIB
Hai Bunda, Harga Sejumlah Bahan Pangan di Pekanbaru Mulai Naik
Ilustrasi pasar tradisional di Bandung. [Antara]

SuaraRiau.id - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, sejumlah komoditas pangan di pasar Kota Pekanbaru perlahan naik. Kenaikan harga tersebut terjadi sejak dua pekan terakhir.

Di Pasar Cik Puan dan Pasar Selasa, sejumlah pedagang mengakui adanya kenaikan harga bahan pokok ini.

Pantauan Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, harga telur ayam melambung tinggi, dari Rp 38 ribu per papan menjadi Rp 52 ribu per papan.

Kemudian, harga daging ayam juga naik. Ayam ukuran kecil Rp 30 ribu per kilogram. Untuk ayam ukuran besar per kilogram Rp 35 ribu.

Cabai menjadi satu komoditas yang merangkak naik. Satu pedagang di Pasar Jalan Teratai, Amir menyebut, harga cabai merah asal Bukittinggi melonjak. Harganya naik dari Rp 48.000 per kilogram menjadi Rp 60.000 per kilogram.

"Yang naik drastis ya cabai merah. Naik sampai 60 ribu," jelas Amir, Selasa (15/12/2020).

Komoditas pangan lainnya seperti bawang masih normal. Harga bawang merah asal Solok Rp 20.000 per kilogram. Bawang putih juga normal di harga Rp 22.000 per kilogram.

"Untuk pasokan masih lancar. Kita dapat pasokan dari Sumbar, Medan dan Lampung," ujarnya.

Di pasar Teratai, penjual daging ayam ras lokal mengaku sepi pembeli karena harga naik. Satu penjual ayam ras mengaku harga daging ayam ras naik dari Rp 29.000 per kilogram menjadi Rp 31.000.

Kepala Dinas Ketahan Pangan Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan menilai harga naik karena aktivitas bisnis kuliner mulai menggeliat. Permintaan komoditi pangan pun makin meningkat.

"Kebutuhan pasar membuat harga pun naik, kalau untuk kebutuhan rumah tangga sudah tercukupi," ungkap Alek.

Ia menampik harga naik karena momen Natal dan tahun baru. Ia menilai pasokan pangan yang tersedia masih mencukupi.

"Kita tidak ingin ada ulah spekulan, apalagi kita pemerintah selalu mengontrol," terang Alek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak