SuaraRiau.id - Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menemui ribuan santri Pondok Pesantren Modern Nurul Hidayah, Bantan, Kabupaten Bengkalis, Kamis (22/10/2020).
Meskipun hujan rintik mengguyur sejak subuh dengan baju sudah basah tak menyurutkan semangat para santri untuk tetap berada di lapangan.
Semangat itu membuat Kapolda merasa kagum dan bangga pada mereka di Peringatan Hari Santri Nasional 2020 di salah satu pulau terluar Indonesia ini.
Usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2020, Kamis (22/10/2020), Kapolda langsung mendatangi seorang santri berperawakan kecil.
"Sudah hafal Alquran?," tanya Kapolda Irjen Pol Agung Setya.
"Sudah Pak," jawab santri tersebut.
"Coba lantunkan ayat-ayat pendek kamu hafal, Nak," kata Kapolda.
Santri tersebut kemudian dengan lantangnya melantunkan satu ayat di dalam Juz Amma atau Juz 30 Alquran secara fasih tanpa ada kesalahan.
Tak ada grogi ia melantunkan hafalan tersebut di depan pimpinan pondok, Penjabat Bupati Bengkalis Syahrial Abdi, hingga puluhan orang yang mengelilinginya.
Usai bacaan tersebut dilantunkan, Irjen Pol Agung Setya kemudian bertanya.
"Cita-citamu Nak, mau jadi apa," tanya Kapolda.
"Mau jadi dosen Pak," kata santri itu.
"Wah Pak Kiai, anak kita ini mau jadi dosen. Mulia sekali," kata Irjen Pol Agung.
Kapolda Irjen Pol Agung kemudian langsung menggendong santri tersebut di depan banyak orang. Sebelum berpisah, santri ini menyalami Kapolda dengan mencium tangannya, hormat kepada orangtua.
Agung menjelaskan, santri bukanlah orang-orang yang termarjinalkan, atau terbelakang. Keputusan anak-anak dan adek-adek, tutur Kapolda Riau, menjadi santri adalah keputusan benar.
"Yakini itu. Orangtua mengajak dan mengarahkan kita untuk mondok di sini, merupakan yang benar. Negara yang besar adalah negara disiplin, seperti sekarang ini, di depan saya ini. Disiplin semuanya," kata Agung.
Anak-anak santri sedang belajar di pesantren, tutur jenderal bintang dua ini, sedang dibekali untuk masa depan. Tidak ada seseorang yang sukses tanpa dibekali, atau diwarisi orangtuanya. Melainkan, jelasnya, dibekali sejak dini.
"Dalami ilmu di sini sebanyak-banyaknya, jadikan itu bekal di masa datang. Belajar dari guru-guru dan teman teman yang ada di sekitar kita. Nilai-nilai yang ada di pondok pesantren adalah nilai-nilai dipastikan kelak berguna sebagai generasi penerus bangsa ini," pesan Kapolda Riau.