Pesan Penggali Kubur Pekanbaru untuk Warga yang Tak Percaya Covid-19

Disela-sela obrolannya, Subhan berpesan kepada masyarakat yang tidak percaya akan adanya wabah ini.

Eko Faizin
Selasa, 06 Oktober 2020 | 15:59 WIB
Pesan Penggali Kubur Pekanbaru untuk Warga yang Tak Percaya Covid-19
Ilustrasi, pemakaman jenazah Covid-19. (FOTO ANTARA/Dok & Suara.com/Alfian Winanto)

SuaraRiau.id - Subhan Zain, seorang penggali kubur jenazah Covid-19 di pemakaman TPU Tengku Mahmud, Rumbai Pekanbaru. Ia menceritakan setiap hari harus "ngantor" di tempat pemakaman.

Kompleks pemakaman tersebut ia tempuh kurang lebih 20 menit dari rumahnya.

Diceritakan Subhan, ia dan rekan penggali kubur jenazah corona lain harus bersiaga nyaris 24 jam menyiapkan pemakaman.

Para penggali ini nyaris setiap hari berjibaku dengan peti berisi jenazah Covid-19. Dalam sehari harus ada tujuh liang lahat yang digali guna mengantisipasi adanya jenazah.

"Setidaknya ada 7 lubang kubur yang harus disiapkan setiap harinya," terang Subhan, Senin (5/10/2020).

Para penggali juga harus menunggu datangnya jenazah Covid-19 datang ke pemakaman. Mereka menggunakan seragam hazmat yang harus dipakai setiap kali memakamkan.

Dalam sehari pernah ada 9 jenazah yang harus dimakamkan. Subhan pun bercerita bahwa pernah memakamkan jenazah Covid-19 sendirian dengan penerangan seadanya.

"Jenazah pertama saya kubur sendirian, pergi jam 5 sore pulang jam 8 pagi hanya diterangi lampu motor," katanya.

Dalam proses penggalian paling cepat proses penggalian 2 jam, namun apabila longsor akibat hujan maka menambah waktu lagi.

Sesuai protokol Covid-19, keluarga diminta menjaga jarak minimal 10 meter jarak lubang kubur, namun ada juga keluarga yang tidak percaya Covid-19 sehingga terlalu mendekat dengan jenazah padahal pihaknya sudah melarang mendekat.

Disela-sela obrolannya, Subhan berpesan kepada masyarakat yang tidak percaya akan adanya wabah ini.

"Kita ikuti protokol kesehatan, pakai masker, kurangilah minum kopi (di luar), ke mal. Kita yang harus menjaga diri kita sendiri. Kalau kita sampai terkena Covid semua pasti kesulitan," pesan Subhan.

Lanjutnya, percaya atau tidak masyarakat harus selalu mematuhi protokol kesehatan agar tidak dimakamkan dengan protokol Covid-19.

"Dibilang Covid ga ada ya ada, masalahnya Covid kan dunia bukan cuma di Pekanbaru," kata pria yang sudah 20 lebih menjadi penggali kubur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak