Dokter Ungkap Alasan Perempuan Lebih Rentan Penyakit Autoimun

Dokter mengungkap alasan mengapa perempuan lebih rentan mengalami penyakit autoimun. Apa sebabnya?

M. Reza Sulaiman
Senin, 07 September 2020 | 17:34 WIB
Dokter Ungkap Alasan Perempuan Lebih Rentan Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun. (Shutterstock)

SuaraRiau.id - Dokter mengungkap alasan mengapa perempuan lebih rentan mengalami penyakit autoimun. Apa sebabnya?

Pakar autoimun sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Prof. Iris Rengganis mengatakan risiko penyakit autoimun pada perempuan memang lebih besar.

Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal, yang khas hanya ada di tubuh perempuan.

"Kebanyakan perempuan. Karena faktor hormonal," katanya, dilansir ANTARA.

Baca Juga:Kenapa Wanita Lebih Rentan Gangguan Autoimun? Ternyata Ini Sebabnya

Oleh karena itu, pada saat perempuan hamil atau menstruasi, bisa muncul gangguan hormonal yang menyebabkan penyakit autoimun.

Iris menjelaskan bagaimana cara seseorang mengetahui apabila terkena penyakit autoimun. Sebab, penyakit tersebut tidak khas.

"Gejalanya timbul satu persatu. Sehingga pada tahap awal kita tidak bisa mendiagnosis sebagai suatu dianogsa, baru hanya bisa mengatakan suatu gejala saja," katanya.

Namun, apabila gejala-gejala tersebut telah terkumpul dan menjadi suatu kesatuan kriteria maka baru bisa didiagnosa termasuk penyakit autoimun.

Gejala-gejala penyakit tersebut misalnya panas tubuh seseorang yang naik turun tidak jelas, lelah, lesu, lemah bahkan rambut rontok.

Baca Juga:Nyeri Punggung karena Penyakit Autoimun dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

Salah satu gejala autoimun yang cukup sering dijumpai ialah penderita lupa dengan nama seseorang padahal ia kenal, termasuk pula salah dalam mengucapkan suatu kalimat.

"Itu yang sering terjadi pada penyakit autoimun. Gejala ini sering kali orang tidak sadar," kata Ketua Dewan Pembina Marisza Cardoba Foundation tersebut.

Untuk mengatasi penyakit autoimun, Prof Iris menyarankan agar penderita atau yang mulai merasakan gejala supaya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter penyakit dalam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak