Gara-gara Pesta Miras Oplosan, Dua Orang Tewas di Blitar

Usai pesta miras, mereka mengeluhkan pusing hebat disertai pandangan yang buram.

Eko Faizin
Rabu, 02 September 2020 | 09:26 WIB
Gara-gara Pesta Miras Oplosan, Dua Orang Tewas di Blitar
[Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraRiau.id - Dua orang tewas sedangkan satu lainnya kritis usai menggelar pesta minuman keras (miras) pada Minggu (30/8/2020) lalu.

Satu warga tewas sudah dimakamkan pihak keluarga, satu lainnya berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, termasuk satu warga lain yang kritis.

"Kalau jumlahnya saya ndak tahu Mas. Mabuknya hari Minggu (30/8/2020) kemarin," kata Muhajir, anggota keluarga korban tewas saat di rumah sakit, Rabu (2/9/2020).

Muhajir menduga miras yang diminum oleh para korban merupakan miras oplosan. Namun lokasinya tidak diketahui.

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela ketika dikonfirmasi mengatakan hasil pemeriksaan terhadap saksi, ada enam orang yang terlibat pesta miras yang dilakukan di daerah Kelurahan Klampok, Sananwetan, Kota Blitar.

"Ada empat orang yang menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo. Dua meninggal dunia, satu kritis, sedang satu lainnya sudah sadar dan dibawa pulang," jelas Leonard.

Warga yang sudah sadar langsung diperiksa polisi begitu sudah bisa berkomunikasi.

Usai pesta miras, mereka mengeluhkan pusing hebat disertai pandangan yang buram.

Menurut Leonard, kejadian over dosis miras ini sengaja ditutupi dan tak dilaporkan ke polisi.

Dugaannya ada anggota keluarga korban yang ikut pesta miras dan masih hidup. Petugas tau informasi ini bukan dari anggota keluarga.

Informasi yang didapat kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan. Leonard mengisyaratkan menggali makam korban tewas yang sudah dimakamkan. Hal ini untuk memastikan penyebab kematiannya.

"Nah, kalau yang kedua ini memang ada hasil cek medis yang menyatakan meninggal karena intoksikasi. Yang satu kritis. Memang ada informasi ada yang meninggal dan sudah dimakamkan, tapi kami tak mau berspekulasi, itu makam siapa, itu meninggal karena apa," beber Leonard.

Polisi, lanjut Leonard, akan berkoordinasi dengan dokter forensik RS Bhayangkara Kediri serta dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.

"Nanti hasilnya akan kita update lagi. Semoga ada hasil yang positif," pungkas Abituren Akpol 2000 tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak