- Pemerintah Sumbar terus berupaya penanganan darurat terhadap warga terdampak.
- Pendistribusian bantuan ke titik-titik terisolir terus dikerahkan melalui jalur udara.
- BNPB juga menyoroti kerusakan material yang signifikan akibat bencana ini.
SuaraRiau.id - Pemerintah Sumatra Barat (Sumbar) terus berupaya melakukan penanganan darurat, khususnya pelayanan warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi kemarin.
Sebanyak 15.300 warga Kabupaten Agam korban bencana hidrometeorologi masih mengungsi hingga hari ini, Rabu (3/12/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD mengungkapkan, fokus utama penanganan adalah memastikan keselamatan warga dan memulihkan akses.
"Data yang kami terima per Selasa (2/12/2025) malam menunjukkan bahwa populasi pengungsi di Agam telah mencapai 15.307 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan," katanya, Rabu (3/12/2025).
Menurut Muhari, angka tersebut cukup besar sehingga menjadi prioritas untuk menjamin kebutuhan dasar para korban terpenuhi.
Dia menyatakan pendistribusian bantuan, khususnya ke titik-titik yang masih terisolir, terus dikerahkan melalui jalur udara.
"Untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum di pengungsian, posko telah mengoperasikan 26 titik dapur umum, baik berupa mobil dapur umum, tenda, maupun memanfaatkan rumah warga," sebut Muhari.
Berdasarkan data BPBD Agam per Selasa (2/12/2025), pukul 20.00 WIB, sebaran pengungsian terbesar terdapat di Kecamatan Tanjung Raya (9.198 jiwa), diikuti Malalak (2.419 jiwa), dan Palembayan (1.511 jiwa).
Untuk memobilisasi sumber daya, pos komando (posko) utama di balairung rumah dinas Bupati Agam mengaktifkan 13 pos lapangan di 13 kecamatan.
Muhari menyoroti kerusakan material yang signifikan akibat bencana ini.
Dia menjelaskan dari data kerugian material menunjukkan kerusakan yang masif. Tercatat ada 465 unit rumah rusak berat, 188 unit rusak sedang dan 406 unit rusak ringan.
"Infrastruktur publik seperti 10 jembatan putus dan 25 titik jalan rusak menjadi tantangan utama yang menghambat mobilisasi dan distribusi," ungkap Muhari.
Sampai hari ini, Pemkab Agam bersama BNPB terus mengupayakan perbaikan infrastruktur darurat. Total 10 alat berat telah dikerahkan untuk memperbaiki akses di enam kecamatan, termasuk Tanjung Raya dan Malalak.
"Kami menambahkan 5 unit alat berat lagi, termasuk bantuan dari United Tractor, Zipur, dan Kota Payakumbuh, untuk mempercepat perbaikan akses," terangnya.
Muhari menyatakan tim membuka kembali jalan dan jembatan yang putus adalah kunci agar bantuan bisa menjangkau semua warga terdampak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Bantuan ke Daerah Terisolir lewat Udara, Tim Percepat Pemulihan Akses di Agam
-
PMI Kerahkan 60 Mobil Tangki Air dan 3 Haglund ke Sumatera
-
Bocah SD Meninggal Diduga Di-bully, Dinas Pendidikan Pekanbaru Bikin Tim Investigasi
-
4 Mobil Bekas 50 Jutaan untuk Keluarga: Legenda yang Mengajak Bernostalgia
-
Promo Diskon Mobil Bekas Akhir Tahun 2025, Ini Syarat dan Ketentuannya