Eko Faizin
Jum'at, 14 November 2025 | 08:58 WIB
Samade Riau menghadiri IPOC 2025 di Nusa Dua Bali, Kamis-Jumat (13-14/11/2025). [Ist]
Baca 10 detik
  • Samade Riau mengikuti IPOC 2205 di Nusa Dua Bali.
  • Acara ini merupakan komferensi soal industri sawit.
  • Diharapkan bisa membangun jaringan lebih luas.

SuaraRiau.id - Sebanyak 7 anggota Sawitku Masa Depanku (Samade) Riau mengikuti acara 21st Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) dan 2026 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Kamis dan Jumat (13-14/11/2025).

Ketua Samade Riau, Rudi Khairul mengaku senang pihaknya bisa mengikuti IPOC 2025 untuk mengetahui update berbagai hal tentang industri sawit global.

"Samade Riau senang bisa hadir karena di IPOC, kami bertukar gagasan membangun kemitraan yang lebih erat dalam industri sawit," katanya, Jumat (14/11/2025).

Rudi Khairul menuturkan dalam konferensi itu membahas isu-isu strategis industri kelapa sawit global, mendorong produktivitas dan memperkuat daya saingnya dalam mencari solusi untuk berbagai tantangan seperti kebijakan perdagangan internasional serta tuntutan keberlanjutan.

"Iya, acara ini juga menjadi wadah silaturahmi bagi pelaku industri, pembuat kebijakan, akademisi, dan analis industri kelapa sawit," sebutnya.

Rudi Khairul berharap, IPOC 2025 menjadi momentum Samade Riau untuk membangun jaringan lebih luas dengan berbagai pihak demi keberlangsungan industri sawit demi kemajuan bangsa.

"Tentu saja, kami ingin punya andil membantu negeri ini terutama sektor ekonomi melalui industri sawit, khususnya di Riau," tutur dia.

Rudi Khairul juga menyingggung sektor sawit yang memainkan peran penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) menuju Indonesia Emas 2045.

"Dengan visi ini, negara diharapkan bisa berpendapatan tinggi, bebas kemiskinan dan ketimpangan, serta mencapai net-zero emission di 2060 atau lebih bahkan cepat," tegasnya.

Industri sawit 2025 tunjukkan percepatan

Sementara Ketua Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono menyatakan kinerja industri sawit 2025 menunjukkan percepatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono pada pembukaan 21st Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) di Nusa Dua, Bali, Kamis menyatakan

"Hingga September 2025 produksi minyak sawit (CPO) mencapai lebih dari 43 juta ton, atau 11 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," ujar Eddy dalam pembukaan IPOC 2025 dikutip dari Antara.

Sementara di sisi ekspor, termasuk CPO dan turunannya, oleokimia, serta biodiesel, tambahnya, mencapai lebih dari 25 juta ton atau naik 13,4 persen dari tahun lalu.

Eddy menjelaskan dalam sisi ekspor, industri sawit memberikan sumbangan devisa senilai 27,3 miliar dolar AS atau 40 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Load More