SuaraRiau.id - Sidang kasus dugaan korupsi yang menyeret tiga mantan Pejabat Pemkot Pekanbaru kembali bergulir di Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru, Selasa (24/6/2025).
Tiga terdakwa utama dalam kasus ini adalah mantan Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, mantan Sekretaris Daerah, Indra Pomi, dan mantan Kepala Bagian Umum, Novin Karmila.
Kali ini, sidang lanjutan perkara dugaan penyelewengan anggaran senilai Rp8,9 miliar itu menghadirkan 5 mantan kepala dinas di Pekanbaru.
Kelima saksi yang dihadirkan antara lain mantan Kepala Dinas PUPR Edward Riansyah, mantan Kepala Bapenda Alex Kurniawan, mantan Kadis Perkim Mardiansyah, mantan Sekretaris DLHK T Ahmad Reza dan mantan Kepala Bidang Persampahan Wendy Yuliasdi.
Kehadiran para saksi memberi warna tersendiri di ruang sidang.
Edward Riansyah terlihat mengenakan kemeja hijau, Alex Kurniawan dan Wendy Yuliasdi kompak tampil dengan kemeja putih, sementara Mardiansyah dan Teuku Ahmad Reza memilih batik bernuansa biru.
Dalam salah satu keterangannya di hadapan majelis hakim, Edward Riansyah mengungkap bahwa dirinya pernah menyerahkan uang sebesar Rp100 juta atas permintaan Pj Wali Kota Risnandar Mahiwa melalui ajudannya Untung.
Uang itu, menurutnya, disebut untuk operasional keberangkatan dinas.
"Saya terpaksa memberikan uang itu. Karena yang minta orang dekat Pj Wali Kota bernama Untung, katanya untuk keperluan Pj Wali Kota yang akan berangkat. Saya tidak punya pilihan," ujar Edward di hadapan hakim.
Baca Juga: Santer Dikaitkan Kasus SPPD Fiktif DPRD Riau, Muflihun Akhirnya Buka Suara
Namun, pengakuan Edward sempat membuat hakim naik pitam saat ia awalnya menjawab "tidak ada" keterlibatannya, sebelum akhirnya mengakui penyerahan uang tersebut.
Saat ditanya alasan menyerahkan uang tanpa dasar tertulis, dia menjawab terpaksa melakukannya.
"Saya terpaksa dan supaya dianggap loyal, takut dimutasi, dipindahkan dan lainnya," ungkap Edward yang membuat suasana ruang sidang makin tegang.
"Uang itu saya pinjam dari 2 rekanan masing-masing 25 juta," sambungnya.
Pengakuan berbeda diungkapkan mantan Kepala Bapenda Alex Kurniawan yang mengaku pernah memberikan uang sebanyak Rp40 juta dua kali.
"Saya tidak pernah dimintai, saya menyerahkannya secara sukarela. Uang itu uang pribadi saya sebanyak dua kali masing-masing Rp40 juta," ungkapnya.
Berita Terkait
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
4 Mobil Keluarga Bekas Tangguh di Tanjakan, Merek Suzuki dan Honda
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Pria dan Wanita, Terbaik Temani Jarak Jauh
-
3 Sepatu Lari Lokal dengan Kualitas Internasional, Harga Terjangkau!
-
7 Mobil Kecil Bekas Dikenal Kuat di Tanjakan, Nyaman Bawa Tumpangan
-
Mengenal Vivo Y500 Pro, HP Kamera 200 MP dengan Baterai 7.000 mAh