SuaraRiau.id - PT Pertamina Hulu Rokan atau PHR ternyata memiliki salah satu jalur pipa terpanjang di hulu migas, yaitu 342 km.
Untuk memastikan pemeliharaan infrastruktur pipa selalu terjaga, PHR terus mengambil langkah-langkah terukur melalui inspeksi rutin agar dapat mendeteksi kendala teknis di jaringan pipa.
Manager Hydrocarbon Transportation Ops & Mtc PHR Zona Rokan, Achmad Ubaydillah menjelaskan, aspek pemeliharaan infrastruktur di wilayah operasi merupakan salah satu prioritas perusahaan.
Penggunaan teknologi guna memonitor kondisi jaringan pipa membuahkan hasil yang terukur.
Beberapa teknologi yang aktif digunakan saat ini disesuaikan dengan jenis dan konfigurasi pipa, antara lain Inline Inspection (ILI) menggunakan Inteligent Pigging.
Inteligent Pigging merupakan teknologi canggih menggunakan alat yang disebut ‘pig’ yang dilengkapi sensor dan perangkat untuk melakukan inspeksi dan mendeteksi potensi kerusakan atau korosi pada dinding pipa. Biasanya, teknologi ini diterapkan pada pipa dengan diameter besar lebih dari 16 inch.
Teknologi lainnya yakni Long Range Ultrasonic Testing (LRUT) atau biasa disebut guided wave ultrasonic testing.
Sebuah metode cepat dan efisien untuk untuk mendeteksi korosi, erosi, kerusakan mekanis dan cacat lainnya pada pipa.
Sehingga dapat diketahui secara cepat apabila ada bagian pipa yang mengalami korosi, erosi, dan kerusakan mekanis lainnya.
Baca Juga: PHR Resmikan Upgraded Pematang Substation, Siap Pacu Produksi untuk Ketahanan Energi
"Kami melakukan pendekatan proaktif melalui teknologi dengan data terperinci sehingga memungkinkan pemeliharaan yang tepat dan terukur," jelas Ubaydillah.
Kemudian sebagai langkah preventif, seluruh pipa penyalur harus memiliki Persetujuan Layak Operasi (PLO) yang diterbitkan Direktorat Jenderal Migas (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM).
Dengan melakukan pemeliharaan jaringan pipa secara efektif, maka harapannya mampu meminimalkan risiko terjadinya kebocoran yang dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan.
"Ini merupakan komitmen kami pada upaya keselamatan lingkungan sekaligus menjadi faktor kunci dalam strategi pemeliharaan," tambahnya.
Secara rutin, siklus pemeliharaan juga dilakukan. Misalnya dengan inspeksi berkala(regular walkthrough sepanjang jalur pipa), perbaikan jika ada temuan anomaly, serta sosialisasi dengan masyarakat di sekitar jalur (Right on Way/ROW).
Di sisi lain, strategi ini berjalan karena PHR berinvestasi panjang melalui pelatihan dan pengembangan tim pemeliharaan.
Berita Terkait
-
Dari Mediterania ke Eropa: Bagaimana Cat Putih Membuat Rumah Lebih Nyaman dan Turunkan Suhu?
-
Industri Hulu Gas Dinilai Jadi Kunci Jalannya Program Hilirisasi Berbagai Sektor
-
SKK Migas Catat Realisasi Investasi Hulu Minyak dan Gas Rp 118 Triliun
-
Kulkas Multi-Door LG: Penyimpanan Besar dan Teknologi Canggih untuk Keluarga Indonesia
-
Oppo Pad 3 Matte Display Edition, Tablet Premium dengan Desain Tipis dan Teknologi Canggih
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
5 HP Murah untuk Ibu Rumah Tangga: Scroll-scroll Aman, Kameranya Juara
-
7 Daftar City Car Bekas Murah untuk Wanita, Praktis dan Mudah Dikendarai
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kabupaten Aceh Tamiang
-
6 Mobil Bekas 3 Baris Bukan Toyota, Fitur Canggih dengan Ruang Kabin Nyaman
-
Pemulihan Ekosistem Tesso Nilo: Relokasi Warga hingga Tumbangkan Sawit