SuaraRiau.id - Menghadapi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, survei politik kian dinamis dengan memperlihatkan adanya peluang Partai Gerindra akan menggeser PDI Perjuangan.
Temuan survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan Gerindra unggul dengan elektabilitas mencapai 19,0 persen. Pencapaian ini berpeluang menggeser posisi PDI Perjuangan pada Pemilu 2024.
Prabowo-Gibran dalam gelaran Pilpres 2024 memberi efek elektoral bagi Gerindra sebagai partai pengusung utamanya.
"Gerindra diprediksi bakal menggeser dominasi PDI Perjuangan dalam pemilu anggota legislatif, berarti PDI Perjuangan batal mencetak hattrick," ungkap peneliti senior CPCS Hatta Binhudi dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Elektabilitas PDI Perjuangan sebesar 16,7 persen, menempatkannya di peringkat kedua sekaligus membuat mereka sulit untuk bisa menang ketiga kalinya dalam pemilu kali ini.
Menurut Hatta, partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai menikmati coattail effect dari pengusungan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Gerindra yang paling diuntungkan berkat asosiasi partai tersebut dengan Prabowo sebagai ketua umum sekaligus tokoh sentral sejak awal didirikan," tandas Hatta.
Menurut dia, yang membedakan antara Pilpres 2024 dan pemilu sebelumnya adalah konteks situasi politik yang sudah jauh berubah. Pada tahun 2014 dan 2019 Prabowo menjadi rival Jokowi, kini Prabowo justru menjadi sekutu kuat dan capres yang didukung Jokowi.
"Prabowo-Gibran mewujudkan formasi kepemimpinan nasional baru yang paling bisa menjamin keberlanjutan program-program Jokowi," kata Hatta.
Baca Juga: 343 Pengguna Narkoba di Riau Direhabilitasi
Menyusul di tiga besar, Partai Golkar mengalami kenaikan elektabilitas dari kisaran 7—8 persen kini menyentuh 10,1 persen.
"Jika trennya terus naik, bisa jadi Partai Golkar mengejar elektabilitas PDI Perjuangan, dan menjadi ancaman baru bagi pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu," ujar Hatta.
Selain Gerindra dan Golkar, partai-partai anggota koalisi pengusung Prabowo-Gibran lainnya juga naik tipis, yaitu Partai Demokrat (6,8 persen) dan PSI (6,4 persen). Di jajaran papan menengah ke bawah ada PAN (3,3 persen), Gelora (1,3 persen), PBB (0,8 persen), dan Garuda (0,1 persen).
PPP yang turut mengusung Ganjar-Mahfud kembali melemah elektabilitasnya menjadi 2,1 persen. Berikutnya Perindo (1,6 persen) dan Hanura (0,2 persen), yang sama-sama berada pada jajaran menengah ke bawah.
Di kubu Anies-Cak Imin, hanya PKB yang menduduki peringkat lima besar dengan elektabilitas mencapai 6,5 persen. Berikutnya PKS yang nyaris tergelincir di bawah parliamentary threshold menjadi 4,0 persen, dan di bawahnya ada Partai NasDem (2,5 persen), dan Partai Ummat (0,4 persen).
Dua partai baru lainnya masih belum menyatakan dukungan terhadap salah satu capres dan sama-sama nihil elektabilitasnya, yaitu PKN dan Buruh. Sisanya sebanyak 18,4 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Berita Terkait
-
Respons Menohok Masinton PDIP ke Andi Arief Sebut Debat Cawapres Pepesan Kosong
-
Tak Netral Saat Pemilu, Mendagri Tito Karnavian Ancam Copot PJ Gubernur
-
Dalami Perkara Gibran Rakabuming Bagi-Bagi Susu Saat Car Free Day, Bawaslu Ungkap Hal Ini
-
Polisi di Sumsel Ditangkap Karena Ancam Pengendara Pakai Sajam, Tak Terima Anaknya Dibentak
-
Pengamat Politik: Ucapan "Ndasmu Etik" Prabowo Berpotensi Merusak Elektabilitas
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
-
Resmi! Dukcapil Serahkan NIK Warga RI untuk Awasi Wajib Pajak
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
Terkini
-
Nelayan Diterkam Buaya di Sungai Rokan, Sudah Ditemukan?
-
Wacana Pemekaran 5 Daerah di Riau, Ini Nama-nama Wilayahnya
-
Pasutri Kurir Sabu 20 Kg Ditangkap saat Hendak Transaksi di Parkiran Mall SKA
-
RG Ditangkap Terkait Beras Oplosan di Riau, Polisi Ungkap Modusnya
-
Mahasiswa Desak Usut Siapa Biang Kerok Penyebab Defisit Anggaran Riau