Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 30 Oktober 2023 | 14:53 WIB
Seorang warga penerima manfaat tengah mengoperasikan reaktor biogas untuk kebutuhan energi rumah tangga. Hingga saat ini, setidaknya terdapat 20 reaktor biogas untuk masyarakat Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kampar. [Dok PHR]

“Setidaknya bisa menghemat 25 persen biaya rumah tangga untuk pembelian gas dan listrik,” katanya.

Hal serupa juga dirasakan Budi Santoso yang saat ini sama sekali tidak perlu lagi membeli gas untuk kebutuhan rumah tangga.

“Biasanya dalam sebulan bisa 5 tabung gas (3kg), tapi saat ini sudah tidak perlu beli lagi,” tukasnya.

Manager Corporate Social Responsibility PHR, Pinto Budi Bowo Laksono mengatakan, ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) PHR WK Rokan tahun kedua.

Dimana PHR tidak hanya sekadar membangun reaktor saja, namun juga memberikan pendampingan peningkatan kapasitas kepada masyarakat kelompok penerima manfaat.

Pada sesi pelatihan ini, Pinto berharap masyarakat lebih memiliki kapasitas yang memadai untuk penggunaan energi alternatif ini.

“Sehingga masyarakat tidak hanya terampil dalam mengelola dan memanfaatkan biogasnya, namun juga pemeliharaannya serta lebih jauh dapat memanfaatkan bioslurry menjadi peluang bisnis,” ucapnya.

Hal tersebut, kata Pinto, tentunya sesuai dengan cita-cita program ini yakni berdikari secara penggunaan energi.

“Circular economy di DEB ini sangat potensial kita terapkan terlebih dengan memanfaatkan limbah yang sehari-hari kita temui” ujarnya.

Load More