Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 25 September 2023 | 17:16 WIB
ilustrasi kabel jaringan internet. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraRiau.id - Sejumlah warga perumahan di Pekanbaru menolak pemasangan jaringan provider internet. Peristiwa ini diunggah oleh akun media sosial @viralpekanbaru, Sabtu (23/09/2023).

Pada unggahan itu, disebutkan bahwa sejumlah warga Perumahan Palam Regency, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani mengusir pekerja yang hendak melakukan pemasangan jaringan kabel.

Pada video viral berdurasi 53 detik itu, tampak seorang pekerja tengah cekcok dengan warga. Pekerja itu meminta warga untuk langsung melaporkan keberatannya ke kantor pihak provider internet.

Namun, warga yang menghadapi pekerja itu bersikukuh tidak memberikan izin pekerja tersebut untuk melakukan pemasangan jaringan kabel.

Penolakan itu tak mengurungkan niat para pekerja untuk melakukan pemasangan. Mereka tetap melakukan pemasangan dengan memanjat pagar perumahan.

Pekerja itu beralasan bahwa dirinya hanya melakukan perintah dari kantornya dan bersikeras agar warga langsung datang ke kantornya jika ingin melakukan protes.

Salah seorang warga bahkan sempat mengancam akan memutuskan kabel yang mereka pasang untuk jaringan provider internet itu. Perekam juga memperlihatkan kabel yang belum terpasang berserakan memenuhi jalanan.

Di kolom caption, pengunggah menyebutkan bahwa para pekerja masuk dan melakukan pemasangan di dalam kawasan perumahan tanpa izin, baik kepada pihak RT, maupun kepada warga. Hal ini disampaikan oleh Ketua RT 04/RW 07, Matrahadi.

Matrahadi mengungkapkan, pengusiran yang dilakukan pada Rabu (21/9/2023) itu adalah kali ketiga warga mengusir para pekerja jaringan internet itu.

Sebelumnya, sebagian besar ibu-ibu di perumahan Palam Regency telah bersama-sama melakukan pengusiran kepada para pekerja. Namun, untuk menghindari pengusiran, pekerja tersebut terkadang melakukan pemasangan di malam hari.

"Selain tidak meminta izin, ternyata mereka ini menjadikan kawasan perumahan ini untuk perlintasan kabel menuju perumahan lain. Sementara di perumahan kita kabel wifi ini sudah berserakan. Ada sekitar delapan kabel wifi yang sudah masuk ke perumahan ini," ujar Matrahadi.

Permasalahan pemasangan jaringan provider internet ini juga dialami oleh warganet lainnya. Salah seorang warganet dengan akun @liz*** mengaku juga belum lama mengalami hal serupa.

"Baru kemarin marah2 sama org pasang2 tiang ini..seenaknya aja gali lobang untuk tiang di depan rumah," tulisnya di kolom komentar.

"sama dg dtempat saya di gading marpoyan, mendirikan tiang tanpa izin, yg mendirikan ada 3 orang, tetapi tidak pkai safety helm sperti itu, dia hnya menjawab kami tdk tau katanya dsuruh tanam dsni, sementara tiang wifi saya ada 2 dan belum tetangga2 skitar sya yg memang mmpunyai tiang sendiri, hari kedua mreka cor tiang tersebut agar kokoh, dhari pertama tiang tidak ditimbun stelah digali, tidak tau apa yg akan trjadi apa bila tiang tsb jatuh kerumah saya disaat angin kencang pda malam itu,, perusahaan mana sih sebenarnya ya kk?" timpal @mrs***.

"Masih mending itu,bbrp minggu lalu d perumahan kami main gali tanah orang tanpa ijin,mau di benam tiang katanya,sampe akhirnya ribut2 jg,emang nnti kalo udah benam tiang yg punya tanah gampang buat minta tiang d geser,pasti UUD," imbuh @raf***.

Kontributor : Anggun Alifah

Load More