Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 30 Agustus 2023 | 10:29 WIB
Kelompok Inkubasi Bisnis Lestari (Kubisa) saat mempresentasikan perencanaan programnya pada kegiatan Riau's Youth Leader Club PHR belum lama ini. [Dok PHR]

Lewat inkubasi ini, peserta berharap persoalan kebakaran hutan dapat terselesaikan dengan baik.

“Sehingga tanaman yang selama ini menggerogoti lahan gambut itu bisa diganti dengan tanaman ramah gambut namun tetap sediakan inovasi hilirisasi produknya. Semoga lahan gambut terjaga dengan tanaman lahan gambut ini,” ucapnya.

Program RiYoLC merupakan ajang kolaborasi PHR dengan tokoh-tokoh muda untuk melahirkan ide-ide dan pemikiran kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat Riau.

Melalui pertemuan ini, peserta diharapkan dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman sehingga bisa membuka cakrawala dan cara pandang untuk kemajuan bersama.

“Kami melihat perkembangan di setiap tahapannya. Mudah-mudahan akan memberikan manfaat luar biasa. Tidak hanya pada peserta, namun yang paling penting adalah implementasi di lapangan. Bagaimana peserta menerapkan seluruh program yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara konsisten sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” kata Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto.

Peserta mendapat pelatihan dan pendampingan dari para mentor PHR dan PCR dalam menghadirkan gagasan program. Adapun materi pelatihan meliputi, kepemimpinan, penyelesaian masalah, berpikir kritis, manajemen proyek serta komunikasi dan presentasi.

“Harapannya kita semua bisa menemukenali praktik baik dan praktik baru dari apa yang kita rencanakan dengan kondisi di lapangan. Situasinya sangat dinamis, paling penting adalah setidaknya para peserta sudah punya panduan bagaimana mengeksplorasi data dan bagaimana meresume sehingga menghasilkan solusi yang pas dengan kondisi di lapangan," kata Direktur PCR Dadang Syarif Sihabudin Sahid.

Load More