SuaraRiau.id - Nenek Satuni adalah salah satu dari sejumlah masyarakat lanjut usia yang tergabung di Aliansi Masyarakat Rokan Hilir (Almasri) yang tengah berjuang untuk mendapat sepetak tanah dari Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM) PT SIMP.
Meski sudah lanjut usia dan tubuhnya kian melemah, semangat Satuni untuk mendapatkan kesempatan memperbaiki hidupnya itu tak pernah surut.
Pasalnya, dia hampir menjalani kenestapaan sepanjang usianya.
Selama ini, Satuni hidup sangat sederhana dari mengutip brondolan (biji sawit) yang terpisah dari tandannya di kebun orang atau kebun perusahaan sementara sang suami bekerja tak tentu.
"Selama 20 tahun itu kita cari makan seadanya, yang penting bisa untuk makan. Cari brondolan," ucapnya.
Kini, bahkan ia tak lagi sanggup mengutip brondolan sawit karena kondisinya yang tak memungkinkan.
"Sudah setahun ini berhenti, sebelumnya masih mencari walaupun terpincang-pincang," ujar Satuni.
Sejak tahun 1999, ia telah menjadi bagian dari perjuangan bersama masyarakat adat dan penduduk setempat di Balai Jaya untuk mendapatkan hak atas tanah.
Di usianya yang lansia, Satuni memiliki harapan yang sederhana yakni memiliki sebidang tanah. Harapan tersebut masih dipelihara dan diidam-idamkan.
Satuni sempat dikecewakan oknum koperasi yang menjajikan lahan di Meranti dengan pola PIR Transmigrasi yang ternyata tak terealisasi. Padahal ia sudah membayarkan sejumlah uang.
"Makanya ke Pekanbaru pun saya ikut, karena kepengen punya sawit. Dari dulu pengen punya sawit," ungkapnya tabah.
Meskipun banyak tantangan, Satuni dan rekan-rekan sejawatnya terus berjuang. Banyak dari mereka yang telah berpulang tanpa merasakan hasil dari perjuangan mereka.
"Saya sekarang sudah sakit, kalau dulu masih sehat kita yang paling (depan, red). Tapi kita yang masih ada, yang lain sudah mati," jelas dia.
Di penghujung tahun 2023, izin HGU PT SIMP akan habis. Nenek Satuni berharap dengan tulus bahwa momen ini dapat menjadi titik puncak perjuangan mereka.
Dalam doanya, Nenek Satuni menyuarakan harapan agar hati petinggi PT SIMP akan terketuk dan mereka akan mempertimbangkan keputusan ini dengan bijak.
"Sambil salat saya berdoa agar hatinya dibolak (balikkan, red) dan semuanya yang kita minta dikabulkan," inginnya.
Berita Terkait
-
Sambut Baik Pemangkasan Pungutan, Gapki Optimistis Ekspor CPO Bisa Meningkat
-
BPDPKS Turunkan Target Pungutan Ekspor Sawit Jadi Rp 24 Triliun di 2024
-
BPDPKS Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Eksportasi dan Pungutan Ekspor Sawit
-
Holding Perkebunan Nusantara Siap Implementasikan Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat
-
RSI: Sawit Komoditas Strategis Indonesia Capai Kedaulatan Pangan dan Energi
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Lewat Vokasi, PHR-Pemprov Riau Sinergi Tingkatkan SDM Masyarakat
-
Belasan Orang Jadi Tersangka Penyerangan Car Wash di Pekanbaru, Dalang Kerusuhan Buron
-
Perusakan Car Wash di Pekanbaru: 4 Orang Ditangkap, yang Lain Masih Diburu
-
Dirsamapta Polda Riau Apresiasi Polres Siak Terkait Kesiapan Pengamanan Pilkada
-
Liong Tjai Diburu Polda Riau Terkait Kasus Korupsi di Indragiri Hilir