Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 27 Oktober 2022 | 17:35 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual (Suara.com/Ema Rohimah)

SuaraRiau.id - Media sosial dihebohkan dengan pengakuan yang menyebutkan adanya perilaku tak senonoh mahasiswa saat program pertukaran mahasiswa di salah satu kampus Islam di Riau.

Dalam curhatannya, akun @mazzini_gsp menjelaskan kronologi aksi dugaan pelecehan mahasiswa Jakarta yang dikabarkan terjadi di kampus Riau.

"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau malah di*****i sama dua orang mahasiswa sono saat di asrama kampus. Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," cuit akun @mazzini_gsp dikutip dari Antara, Kamis (27/10/2022).

Sampai saat ini pemilik cuitan tersebut enggan membeberkan universitas mana yang menjadi tempat perbuatan tersebut.

Hal ini menimbulkan pertanyaan dari warganet dan menebak-nebak sendiri kampus mana yang disinggung dalam cuitan tersebut.

Banyak warganet yang menduga-duga Universitas Islam Riau (UIR) yang dimaksud oleh cuitan tersebut.

Hal itu lantaran UIR menjadi satu-satunya kampus di Riau yang menerima program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Kemendikbud Ristekdikti dan Kementerian Keuangan tersebut.

Dalam program tersebut 136 mahasiswa akan berkuliah di kampus UIR selama empat bulan dua minggu yang dimulai dari 8 September hingga 20 Januari 2023.

Adapun ratusan mahasiswa yang memilih UIR sebagai perguruan tinggi tujuan berasal dari berbagai sekolah tinggi serta universitas se-Indonesia, diantaranya Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Airlangga, STKIP Invada Cirebon, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Haluoleo Kendari, Universitas Udayana Bali, dan Universitas Yapis Papua.

Saat dikonfirmasi oleh Antara, Humas UIR Harry Setiawan mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan resmi terkait dugaan tersebut.

"Kami belum menerima laporan resmi dari mahasiswa yang bersangkutan. Di internal kampus kami melakukan proses mitigasi untuk menemukan faktanya. Sementara info ini yang bisa kami bagikan," sebutnya melalui pesan WhatsApp.

Cuitan tersebut hingga kini telah di-retweet ribuan kali dengan ratusan komentar beragam dari warganet. (Antara)

Load More