SuaraRiau.id - Riri Aprilia Kartin dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Wanita muda berusia 27 tahun itu diduga melanggar Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).
Warga Pekanbaru tersebut merupakan korban pengeroyokan oleh oknum Polwan Brigadir IR dan ibunya berinisial YUL. Keduanya juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Riau.
Di tengah perjalanan kasus dugaan penganiayaan tersebut, Riri dilaporkan ke pihak berwajib. Namun, ia membantah, tidak ada menyebarkan hal-hal yang berbau ponografi.
"Yang melaporkan (dugaan pelanggaran ITE) kan tidak jelas orangnya. Itu tidak ada benarnya," kata Riri Aprilia Kartin.
Riri menyampaikan, handphone milik sudah ditahan selama tiga bulan oleh Brigadir IR yang merupakan tersangka pengeroyokan kepada dirinya.
"HP Riri udah tiga bulan ditahan sama pelaku (IR, red). Riri gak pernah update pornografi apapun, telanjang, video apa pun itu," terangnya.
Sejauh ini, ia menyebutkan belum ada menerima pemanggilan untuk dimintai keterangan oleh Ditreskrimsus Polda Riau.
"Belum ada surat panggilan ke Riri. Belum ada surat panggilan apapun itu. Hanya berita aja baru," sebutnya.
Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Ferry Irawan membenarkan adanya laporan pengaduan dugaan pelanggaran UU ITE atas terlapor Riri Aprila Kartin. Laporan tersebut diterimanya pada pekan lalu.
"Jumat kemarin (laporan pengaduan). Pengaduan terkait dengan UU ITE," kata Ferry.
Mantan Wakapolres Metro Tangerang belum bersedia membeberkan siapa pelapor pekara tersebut. Ia hanya menyebutkan, masih melakukan pendalaman terhadap laporan tersebut.
"Kita masih dalami semua dan cek fakta hukumnya, datanya benar atau tidak," kata Ferry.
Sebelumnya, kasus dugaan penganiayaan tersebut viral di sosial media usai korban membagikan cerita di Instagramnya @ririapriliaaaaa. Dalam video berdurasi beberapa detik itu, korban menceritakan kejadian yang dialaminya.
“Saya membuat laporan atas pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak (seorang polisi wanita) dan ibu dari pacar saya. Mereka memukul, menjambak dan menampari saya karena mereka tidak terima saya menjalin hubungan dengan adik (Polwan) dan anaknya (orangtua),” cerita korban.
Pada video disukai 1.487 orang dan mendapatkan komentar dari 338 pengguna Instagram, korban terlihat berada di RS Bhayangkara Polda Riau untuk menjalani visum.
Ia juga memperlihatkan sejumlah luka memar serta lebam di lengan tangan, bagian leher dan di tempat lainnya yang diduga oknum Polwan tersebut.
“Udah berkali-kali saya tidak adil kaya gini, seolah di sini saya yang salah sepenuhnya atas hubungan dengan adiknya. Pertama kali, kakaknya masuk ke rumah saya nyelonong tidak sopan dan dengan memakai baju dinasnya sampai ke kamar saya. Karena tidak ada yang respon dia datang,” cerita Riri dalam video yang ditonton 38.700 kali.
Kontributor : Riri Radam
Berita Terkait
-
Kejang-kejang usai Kepala Dihajar Pakai Balok, Remaja di Lampung Selatan Tewas di Tangan Kepala Dusun
-
9 Kuli Bangunan dan Seorang Personel Brimob Ditetapkan Tersangka Usai Keroyok Sopir AKAP Hingga Tewas di Jaktim
-
Tertangkap usai Aksinya Viral! Guru SD di Tangerang Banting Balita Gegara Merengek saat Diajak Keliling Naik Motor
-
Anggota TNI dan Ormas Bentrok di Deli Serdang, Sejumlah Kendaraan Rusak
-
Kisah Pilu Lasmini Gagal jadi Polwan, Keluarga Ngadu ke Komisi III DPR: Semoga Tabir Keadilan Terbuka
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Video Pasien 'Ditolak' Berobat di Siak Ternyata Benar Adanya, Puskesmas: Miskomunikasi
-
Akhir Pelarian Nader Taher, Terpidana Korupsi Rp35 M yang Sempat Ganti Identitas
-
Menteri UMKM Apresiasi BRI yang Tetap Konsisten Mendukung Sektor UMKM
-
Viral Emak-emak di Siak Ditolak Berobat gegara Tak Bawa KTP, Ini Penjelasan Puskesmas
-
Kasus Korupsi Flyover Simpang SKA, Pensiunan PNS hingga ASN PUPR Riau Diperiksa