SuaraRiau.id - Anda mungkin merasakan jika anak-anak, terutama yang pergi sekolah tatap muka atau banyak kegiatan di luar jadi lebih mudah sakit. Ramai di media sosial curhatan ibu-ibu yang mengatakan kalau anaknya mengalami batuk dan pilek. Baru sembuh sebentar, bisa sekolah lagi, namun akhirnya sakit lagi. Entah tertular atau kondisi imun yang memang sedang tidak terlalu baik.
Hal ini berbeda jauh dengan dulu ketika anak-anak sekolah di rumah saja. Meski bosan tapi anak-anak justru jarang sakit karena paparan dari luar juga minim. Selain itu saat pandemic, orang tua sangat concern pada anak dan rajin memberi tambahan vitamin. Ada berbagai merk vitamin untuk anak usia 15 tahun, 10 tahun, 5 tahun, bahkan bayi. Bermacam-macam vitamin tersebut bisa Anda dapatkan secara online di aplikasi Blibli.
Sekarang, tidak hanya kondisi imunitas saja, musim pancaroba pun perlahan datang. Suasana di luar rumah yang terkadang panas dan tiba-tiba berubah menjadi dingin memberikan efek yang lumayan kepada anak-anak. Akhirnya, berbagai penyakit bermunculan mulai dari batuk, pilek, demam, diare, dan juga muntah-muntah.
Meski pada akhirnya anak-anak bisa sembuh, sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan. Terlebih bagi orangtua karena ketika sakit anak-anak relatif lebih mudah menangis, sulit makan, dan tidak bisa diajak negosiasi.
Baca Juga: vivo Indonesia Keluarkan Ponsel Teranyar Rp 11 Juta dan Rp 15 Juta
Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan anak di musim pancaroba seperti ini? Anda mungkin memerlukan tips ini karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Bila disuruh memilih, Anda tentu lebih bersedia melakukan hal-hal yang membuat anak Anda tetap sehat.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Membuka Jendela Kamar Anak
Kamar yang lembab menjadi favorit kuman, bakteri, maupun virus untuk berkembang biak. Namun tidak hanya itu saja, nyamuk demam berdarah juga sangat suka dengan suasana kamar yang lembab dan gelap.
Oleh karena itu, pastikan Anda membuka jendela kamar anak minimal di pagi hari agar terjadi pergantian udara. Sirkulasi udara yang baik membuat hawa yang sebelumnya berisi kuman bakteri terbawa keluar dan digantikan dengan yang udara yang lebih segar.
Baca Juga: Orang Tua Jadi Kunci Penting Penanganan Stunting dalam Tingkat Keluarga
2. Ajarkan Anak Untuk Cuci Tangan
Berita Terkait
-
Konsumsi Gula Berlebih Saat Puasa Ramadan Bikin Anak Rentan Depresi dan Gangguan Mental? Ini Penjelasan Dokter
-
Promo Spesial Blibli di BRI, Penuhi Kebutuhan saat Ramadan dengan Harga Terjangkau!
-
Stunting Bukan Takdir! Kenali Penyebab, Bahaya, dan Solusi untuk Anak
-
Takut Anak Alami Night Terror? IDAI: Tak Perlu Obat, Ini Solusinya
-
Gangguan Tidur pada Anak, IDAI Peringatkan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
PNM Fasilitasi Akses Pasar Lebih Luas, Berkah Ramadan untuk Nasabah PNM Mekaar
-
Didukung BRI, Cokelat Ndalem Sukses Pasarkan Produknya ke Luar Negeri
-
Bukti Dugaan Bagi-bagi Uang Paslon 03 Diserahkan Warga ke Bawaslu Siak
-
Kasus Korupsi Dana Bencana, Eks Kepala BPBD Siak Dituntut 7 Tahun Penjara
-
Mudik Aman Sampai Tujuan: BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik di Lebaran 2025