Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 02 September 2022 | 19:37 WIB
Kolase tangkapan layar video anak dicubit guru Agama di Pekanbaru hingga tinggalkan luka. [Instagram]

SuaraRiau.id - Sebuah video yang menampilkan curhat seorang ibu yang anaknya diduga dicubit guru agama di sekolahnya beredar di media sosial.

Unggahan yang terdiri video singkat dan tangkapan layar sebuah chat aplikasi percakapan itu dibagikan akun Instagram @terangmedia, Jumat (2/9/2022).

"Seorang ibu menyayangkan tindakan seorang Guru Agama yang mencubit anaknya dua kali hingga meninggalkan bekas merah di badan anaknya," tulis caption akun itu.

Dalam keterangannya juga disebutkan, bahwa berdasarkan informasi, akibat kejadian ini bocah SD jadi trauma dan takut masuk sekolah apabila ketemu oknum guru tersebut.

"Padahal masih belum ada 3 bulan masuk sekolah," terangnya.

Dalam video "Dicubit guru di sekolah baru kelas 1 SD" itu orangtua memperlihatkan bagian tubuh sang anak yang terluka. Pada rekaman itu tampak bagian kulit di atas pinggang kiri terlihat luka memerah.

Sambil direkam, terdengar suara wanita yang diduga ibunya bertanya soal lukanya. Si anak lalu menjawabnya bahwa luka itu kalau ditekan terasa sakit.

Insiden dugaan penganiayaan anak SD tersebut disebut terjadi Harapan Raya, Pekanbaru.

Menurut pengakuan bapak Guru Agama sang murid dicubit karena saat menjelaskan pelajaran di dalam kelas murid tersebut jalan-jalan dan berbicara.

Postingan tersebut kemudian mendapat tanggapan dari warganet. Beberapa warganet menyayangkan aksi ibu yang mengunggah kejadian itu.

"Heran sm didikan manja ortu zaman ini... Bikin sekolahan sendiri aja bu," ujar netizen di kolom komentar.

"Ane dulu pernah ngerasain di pukul pakai penggaris gede kayu sampai patah, sumpah sakit banget," tambah yang lain.

"Trauma ? Blum Prnah dipukul pakai pnggaris sampai patah kan ? Duh cuman cubit smpek merah aja tuh dek," kata netizen.

"Dulu pas saya masih SD disuruh bawa rotan oleh guru. Dan ketika saya berbuat salah di sekolah rotan itu digunakan untuk memukul saya. Saat pulang sekolah dan orang tua mengetahui bahwa guru memukul saya dengan rotan karna kesalahan saya. Orang tua saya malah tambah memarahi saya.. Betapa nikmatnya saat2 ituuu.. Tiada tawuran. Yang ada hanya semangat menuntut ilmu.." komentar warganet.

Namun, ada juga warganet yang tak setuju dengan aksi yang dilakukan oknum guru Agama tersebut.

"Hanya karena sudah umum bukan berarti tindakan itu benar." tegas sebuah akun.

Load More