Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 20 April 2022 | 16:00 WIB
Balai Lembaga Adat Melayu Riau. (Dok LAM Riau)

SuaraRiau.id - Polemik di Lembaga Adat Melayu atau LAM Riau nampaknya belum berakhir. Baru-baru ini Mantan Wakil Gubernur Riau, Wan Abubakar menanggapi soal lembaga adat tersebut.

Mendengar pernyataan Wan Abubakar, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Syahril Abubakar angkat bicara.

Syahril merespons pernyataan mantan Wakil Gubernur Riau, Wan Abubakar terkait dirinya dan LAM Riau.

Mantan Gubernur Riau sekaligus Inisiator Masyumi Riau, Wan Abubakar. [Foto Riauonline]

Menurut Syahril, Wan sebagai orangtua sudah tak bisa dihormati karena pernyataan-pernyataannya yang membuat LAM Riau ricuh.

Syahril menyatakan Wan terlalu mengurusi Musyawarah Besar (Mubes) yang akan dilakukan Syahril pada Mei 2022 mendatang.

"Kalau Wan ingin Wan menjadi orangtua yang bijak, kalau mau dihormati orang, jangan bicara seperti itu. Seperti di kedai kopi terus. Bicaralah yang ada dasarnya. Saya memimpin LAM Riau ini penuh pengorbanan. Saya lihat dia (Wan) sebagai orangtua sudah tak mau dihormati lagi," katanya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (19/4/2022) malam.

Syahril mengaku selama dirinya memimpin DPH LAM Riau, ia bekerja secara kolektif kolegial dengan pengurus DPH lainnya. Sebab itu, setiap kali dirinya bertindak selalu memiliki dasar dan ada kebijakan tertentu.

"Kalau sudah ada pihak lain yang tak sejalan dengan saya itu lain persoalan. Mari kita buktikan secara hukum. Wan mungkin membaca AD/ART saja, kalau kami kan yang buat," terangnya.

Lebih lanjut, Syahril menyatakan bahwa Mubeslub dalam LAM Riau bisa dilakukan jikalau ketua berhalangan tetap. Kemudian jika ada persoalan hukum inkrah dan jika ketua mengundurkan diri.

"Hari ini Syahril Abubakar masih ada sehat bugar. Mubeslub itu berlaku hanya sampai periode yang berjalan artinya periode ini kan tinggal hitungan minggu lagi. Mei nanti. Masa mereka jadi ketua LAM Riau cuma hitungan minggu," tutur Syahril.

Load More