Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 12 Oktober 2021 | 13:25 WIB
Kue Asidah Riau (cookpad)

Mie Sagu banyak dijumpai di Kabupaten Meranti, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir hingga Kota Dumai. Mie Sagu terbuat dari tepung sagu yang disajikan bersama ikan teri, udang, tauge serta daun kucai.

Mie Sagu tergolong makanan khas Riau yang menyehatkan. Mie Sagu memiliki kandungan karbohidrat yang rendah dan mampu menurunkan gula darah. Mie Sagu banyak disantap warga yang ingin diet atau menderita diabetes.

4. Roti Jala

Roti Jala atau Roti Kirai merupakan makanan khas Riau yang cukup populer di Tanjung Pinang. Roti ini dinamakan Jala karena memang bentuknya yang seperti jala atau jaring.

Baca Juga: 7 Minuman Khas Riau, Segar dan Namanya Unik: Air Mata Pengantin hingga Es Lancang Kuning

Roti Jala terbuat dari bahan-bahan, seperti tepung terigu, santan dan telur. Roti Jala sangat lezat ketika dinikmati bersama kari kambing, kari ayam atau kari daging sapi.

Roti Jala enak untuk dinikmati sebagai cemilan teman minum teh hangat. Roti Jala sangat populer ketika bulan Ramadan, karena jadi santapan ringan untuk awal berbuka puasa.

5. Kue Asidah

Kue Asidah Riau (cookpad)

Kue Asidah merupakan makanan khas Riau yang dulunya hanya disajikan untuk keluarga raja. Kue ini terinspirasi dari makanan khas Timur Tengah, yang kemudian bumbunya disesuaikan agar rasanya pas dengan lidah masyarakat Indonesia.

Selain rasanya yang lezat, kue asidah disajikan dengan bentuk-bentuk yang unik. Ada yang berbentuk daun, bunga mawar, bulutan dan beberapa bentuk lainnya.

Baca Juga: Panjang 31 Km, Tol Pekanbaru-Bangkinang Bakal Selesai Akhir Tahun Ini

Kue ini hanya tersedia di acara tertentu, mulai dari hari raya keagamaan, syukuran dan hantaran pernikahan.

Kue ini memang terbilang istimewa, apalagi dulunya hanya untuk keluarga Raja. Kue Asidah wajib dimakan dari bagian bawah. Masyarakat Riau menganggap memakan kue Asidah dari atas merupakan hal yang tidak sopan.

6. Lopek Bugi

Lopek Bugi merupakan makanan khas Riau yang terbuat dari ketan dan kelapa. Makanan ringan ini berasal dari Kabupaten Kampar. Nama Bugi atau berarti ketan diambil dari bahasa Kampar Melayu.

Dulunya, Lopek Bugi hanya dibuat untuk acara-acara tertentu, seperti hari besar keagamaan, nikahan atau sunatan. Namun sekarang ini Lopek Bugi banyak dikonsumsi untuk sehari-hari.

Lopek Bugi banyak dijual di Kabupaten Kampar, terutama dekat Jembatan Danau Bingkuang. Lopek yang awalnya hanya menyediakan rasa original, kini terus dikembangan dengan rasa baru yang enak.

Load More