Mie Sagu banyak dijumpai di Kabupaten Meranti, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir hingga Kota Dumai. Mie Sagu terbuat dari tepung sagu yang disajikan bersama ikan teri, udang, tauge serta daun kucai.
Mie Sagu tergolong makanan khas Riau yang menyehatkan. Mie Sagu memiliki kandungan karbohidrat yang rendah dan mampu menurunkan gula darah. Mie Sagu banyak disantap warga yang ingin diet atau menderita diabetes.
4. Roti Jala
Roti Jala atau Roti Kirai merupakan makanan khas Riau yang cukup populer di Tanjung Pinang. Roti ini dinamakan Jala karena memang bentuknya yang seperti jala atau jaring.
Roti Jala terbuat dari bahan-bahan, seperti tepung terigu, santan dan telur. Roti Jala sangat lezat ketika dinikmati bersama kari kambing, kari ayam atau kari daging sapi.
Roti Jala enak untuk dinikmati sebagai cemilan teman minum teh hangat. Roti Jala sangat populer ketika bulan Ramadan, karena jadi santapan ringan untuk awal berbuka puasa.
5. Kue Asidah
Kue Asidah merupakan makanan khas Riau yang dulunya hanya disajikan untuk keluarga raja. Kue ini terinspirasi dari makanan khas Timur Tengah, yang kemudian bumbunya disesuaikan agar rasanya pas dengan lidah masyarakat Indonesia.
Selain rasanya yang lezat, kue asidah disajikan dengan bentuk-bentuk yang unik. Ada yang berbentuk daun, bunga mawar, bulutan dan beberapa bentuk lainnya.
Baca Juga: 7 Minuman Khas Riau, Segar dan Namanya Unik: Air Mata Pengantin hingga Es Lancang Kuning
Kue ini hanya tersedia di acara tertentu, mulai dari hari raya keagamaan, syukuran dan hantaran pernikahan.
Kue ini memang terbilang istimewa, apalagi dulunya hanya untuk keluarga Raja. Kue Asidah wajib dimakan dari bagian bawah. Masyarakat Riau menganggap memakan kue Asidah dari atas merupakan hal yang tidak sopan.
6. Lopek Bugi
Lopek Bugi merupakan makanan khas Riau yang terbuat dari ketan dan kelapa. Makanan ringan ini berasal dari Kabupaten Kampar. Nama Bugi atau berarti ketan diambil dari bahasa Kampar Melayu.
Dulunya, Lopek Bugi hanya dibuat untuk acara-acara tertentu, seperti hari besar keagamaan, nikahan atau sunatan. Namun sekarang ini Lopek Bugi banyak dikonsumsi untuk sehari-hari.
Lopek Bugi banyak dijual di Kabupaten Kampar, terutama dekat Jembatan Danau Bingkuang. Lopek yang awalnya hanya menyediakan rasa original, kini terus dikembangan dengan rasa baru yang enak.
Tag
Berita Terkait
-
Operasi PETI Dinilai Selamatkan Sungai Kuantan dari Praktik Pertambangan Ilegal Perusak Lingkungan
-
Riau Potensi Kebakaran Hutan, BMKG Mulai Modifikasi Cuaca Sepekan
-
Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Batam
-
Satu Bibit untuk Sejuta Harapan: Kapolda Riau Ajak Warga Hijaukan Riau
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terpopuler
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
- Apa Isi Alkitab Roma 13? Unggahan Nafa Urbach Dibalas Telak oleh Netizen Kristen
Pilihan
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
-
Link CCTV Jakarta Live: Gedung DPR/MPR, Patung Kuda, Benhil dan GBK
Terkini
-
Rekening Dormant Tetap Bisa Terima Transfer Masuk, Ini Penjelasan BRI
-
Kasus Puluhan Siswa Keracunan MBG di Tembilahan, SPPG: Kami Mohon Maaf
-
7 Kejutan DANA Kaget Hari Ini, Segera Klaim Saldo Ratusan Ribu
-
Bangga! Hafiz asal Rokan Hulu Raih Juara 2 MHQ Internasional di Arab Saudi
-
Siapa Syahrial Abdi? Sosok Sekda Riau Resmi Ditunjuk Presiden Prabowo