Selama masa-masa pendidikan itu, Agar juga masih tetap membantu kerja-kerja Hans Kalipke, bapak angkatnya tadi. Sesekali, ia juga pulang ke Indonesia untuk melakukan penelitian dan proyek ilmiah bersama-sama.
Dari sisi keluarga, Agar mendapatkan tambatan hati yang merupakan masyarakat asli Melayu dari Kabupaten Siak, Susi Maryeni Kalipke. Wanita itu ditemuinya tahun 2006. Kini Mohamad Agar Kalipke telah dikaruniai seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, Hayko Kalipke namanya.
Terakhir, Agar meninggalkan negeri Panzer tersebut pada 2019 akhir dan kembali tinggal menetap di tanah air.
Kepulangannya itu pun bukan tanpa sebab, karena, salah satu orang paling berjasa dalam hidupnya itu mesti lebih dulu berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Orang tua angkat sudah tidak ada lagi, jadi saya mikir, sudahlah, ada ilmu ini saya manfaatkan (untuk kembali ke Indonesia, red)," tuturnya.
Namun, sebelum wafat, orang tua angkat Agar Kalipke berpesan dan memberikan wasilah agar menjaga 5 hal. Salah satunya yaitu menjaga hubungan baik dengan tokoh Riau, Profesor dr Tabrani Rab yang merupakan sahabat dekat Hans Kalipke.
"Kemudian bapak angkat saya itu minta agar kultur budaya Sakai dibangun, dipertahankan dan dibangkitkan. Lalu kehidupan keluarga kami agar tidak berlebihan, artinya jangan berlebih-lebihan dalam suatu hal," ungkapnya mengenang.
Hans Kalipke, Ilmuwan asal Jerman yang banyak berjasa bagi Agar dan mengenalkan suku Sakai hingga ke luar Nusantara ini meninggal pada tahun 2018 lantaran sakit. Sejak itu, Agar dan keluarga memutuskan untuk kembali ke kampung halaman.
Penulis Kamus Sakai-Jerman-Indonesia
Selain menimba ilmu, Mohamad Agar Kalipke ternyata juga aktif menulis beberapa buku dan karya ilmiah. Yang paling terkenal, karyanya berupa kamus Sakai-Jerman-Indonesia (2001) dan Pantun Melayu dan Sakai (2008).
Di samping itu, Agar juga pernah mengabdi sebagai dosen pengajar bahasa Indonesia di Jerman. Pengalaman dan ilmu yang didapatnya selama berkelana 37 tahun di sana dimanfaatkannya untuk ditularkan bagi generasi penerus. Cita-citanya, generasi muda Sakai di tanah Melayu ini punya potensi dan minat yang kuat untuk maju.
Berita Terkait
-
Bulog Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemkab Bengkalis, Bukti Komitmen Ketersediaan dan Keterjangkauan Komoditi
-
Fantastis! Uang Rampasan Korupsi Proyek Jalan di Bengkalis Rp37,4 Miliar, KPK Setor ke Kas Negara
-
Polemik Pria di Riau Jadi Tersangka Usai Kalungkan Bendera Merah Putih di Leher Anjing
-
Pria Kalungkan Bendera ke Leher Anjing di Bengkalis Terancam 5 Tahun Penjara dan Denda Rp500Juta
-
Kronologi Petinggi Perusahaan Sawit Di Bengkalis Ikatkan Bendera Merah Putih Di Leher Anjing
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Didukung BRI, Warung Legendaris di Beringharjo Panen Untung Saat Libur Lebaran
-
Omzetnya Kini Ratusan Juta, Ini Sukses Kisah Andara Cantika Indonesia Berkat BRI
-
Jalan Lobak yang Amblas Diperbaiki, Dishub Pekanbaru Terapkan Rute Satu Arah
-
Diusut Polda Sejak Juni 2024, Apa Kabar Kasus SPPD Fiktif di DPRD Riau?
-
Lurah di Pekanbaru Dibebastugaskan usai Terjerat Kasus Minta THR ke Pedagang