Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 07 Oktober 2021 | 21:03 WIB
Pemain KS Tiga Naga melawan PSMS Medan, di Stadion Gelora Jakabaring Palembang pada Liga 2 Indonesia, Kamis (7/10/2021). [Ist]

SuaraRiau.id - Klub sepak bola asal kota Pekanbaru, KS Tiga Naga merumput di kontestasi Liga 2 Indonesia melawan kesebelasan PSMS Medan. Pertarungan sengit antar kedua kubu dibuktikan dalam laga tersebut.

Kick off yang dimulai pukul 18.15 WIB di Stadion Gelora Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, pada Kamis (7/9/2021) menjadi saksi bisu kepiawaian para punggawa Laskar Lancang Kuning versus Ayam Kinantan.

Pada babak pertama, skor masih kacamata alias imbang 0-0. Menjelang pertengahan babak kedua, Tiga Naga mesti mengakui lebih dulu keunggulan tim lawan yang pernah bernaung di Liga 1 Indonesia ini. Skor 1-0 menghiasi laga sementara.

Gol tersebut dipersembahkan Ichsan Pratama pemain bernomor punggung 23 yang merupakan juru gedor PSMS Medan di menit ke 50.

Namun tak lama, KS Tiga Naga mampu mengimbangi skor lewat Yoseph Ostanika Malau nomor punggung 17 di menit ke 75. Skor tersebut membuat mereka imbang 1-1.

Skema teror dan serangan balik jadi andalan jitu para punggawa kesebelasan yang punya akademi profesional ini.

Di akhir-akhir babak kedua, Tiga Naga harusnya mencetak gol tambahan. Namun sayang, assist yang diberikan oleh juru gedor Laskar Lancang Kuning, Ghulam Fatkur Rahman ke rekannya di mulut gawang ternyata sudah lebih dulu offside, sehingga gol yang dicetak itu pun dinyatakan wasit gugur.

Hingga laga berakhir, poin masih imbang 1-1. Laga ini berlangsung sengit dan mendebarkan para pendukung kesebelasan.

Manajer Tiga Naga, Hidayat mengaku bersyukur dengan perolehan poin tersebut. Ia mengapresiasi upaya anak asuh tersebut yang tampil gemilang pada laga perdana ini.

"Permainan anak-anak sangat luar biasa," kata Hidayat, kepada SuaraRiau.id.

Gol yang mestinya di menit terakhir itu menjadi sedikit kekecewaan bagi tim Tiga Naga, sebab ternyata wasit menilai sudah lebih dulu offside.

"Harusnya (kita) bisa membalik kedudukan. Goal di menit akhir dibilang wasit itu offside," tuturnya.

Laga perdana ini, dijadikan Tiga Naga sebagai pengalaman berharga. Tentunya, mereka akan tampil lebih gemilang pada laga-laga selanjutnya.

Untuk diketahui, rata-rata pemain KS Tiga Naga merupakan pemain muda jebolan akademi profesional Tiga Naga. Klub yang baru berdiri kurang lebih enam tahun ini telah melahirkan beberapa bintang yang pernah berlaga di Timnas Indonesia.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More