Petugas BNN kala itu mendapat informasi akan adanya pengiriman narkotika jenis baru berbentuk perangko.
BNN Riau kemudian menggandeng Avsec Bandara Pekanbaru untuk mempermudah pemeriksaan. Petugas pun menemukan narkotika itu sebanyak 58 bloter.
Atas dasar itu, BNN Riau melakukan pengembangan mencari pengirim paket. Tak perlu waktu lama, petugas akhirnya menangkap wanita SJ.
"SJ ditangkap saat sedang mengirim paket buku yang berisi narkoba prangko tersebut sebanyak 9 bloter. Dia mengirimnya melalui melalui kantor ekspedisi di Jalan Senapelan, Kota Pekanbaru," jelas Robinson.
Dalam penggeledahan di tempat kos tersangka, petugas menemukan 46 bloter narkoba dalam bentuk perangko dengan total seluruhnya sebanyak 113 bloter.
Terkait penangkapan PNS tersebut, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau memastikan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) wanita berinisial SJ (29) itu bukan pegawai di lingkungan Pemprov Riau.
"SJ itu bukan ASN kita (Pemprov Riau)," jelas Kepala BKD Riau, Ikhwan Ridwan, Rabu (6/10/2021).
Menurut dia, kepastian bahwa SJ bukan ASN Pemprov Riau setelah pihaknya koordinasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Riau terkait adanya pemberitaan SJ merupakan ASN Pemprov Riau.
3. Polemik uang saku atlet PON Papua
Tiga orang atlet dan satu pelatih dari cabang olahraga (cabor) Muaythai Bengkalis yang berangkat ke PON Papua mengaku hingga kini belum mendapatkan uang saku yang mestinya dialokasikan bagi mereka.
Besaran uang saku yang harusnya dialokasikan tersebut sebesar Rp 5 juta per orang. Ketiga atlet muaythai yang berangkat tersebut yaitu Oqta Mesi Simorangkir, Wahib dan Zurian Maulana. Sementara seorang pelatih yang berangkat ke Papua bernama Honasan Harahap.
Meski demikian, atlet yang berangkat tersebut terbukti mampu menorehkan capaian prestisius pada gelaran event empat tahunan tersebut.
Di kelas 43 kg putri, Oqta Mesi membuktikan kepiawaiannya berlaga dengan meraih medali perak setelah melawan atlet muaythai Jawa Barat Nur Sa'adah yang meraih emas. Sementara atlet Zurian Maulana meraih medali perunggu dari kelas 48 kg putra.
Ketua Pengkab Muaythai Bengkalis, Ade Janu Harjayanto mengatakan, bahwa selama di PON Papua, para atlet tersebut menggunakan dana swadaya dari pengurus untuk kebutuhannya.
Sementara itu, KONI Bengkalis mengaku belum menyerahkan uang saku atlet Muaythai yang mengikuti PON XX Papua disebabkan karena adanya beberapa administrasi yang belum diselesaikan oleh Ketua Cabor Muaythai Bengkalis.
Tag
Berita Terkait
-
Kantongi 3 Poin Perdana, Sriwijaya FC Diminta Main Jaga Emosi
-
BKD Pastikan PNS Ditangkap Terkait Kasus Narkoba Bukan ASN Pemprov Riau
-
Kisruh Uang Saku Atlet Muaythai PON Papua, Ini Kata KONI-Pengkab Bengkalis
-
Riau PPKM Level 2, Syamsuar Usulkan Syarat Penerbangan Pakai Tes Antigen
-
Sempat Bobol Babak Pertama, PSPS Riau vs Semen Padang Imbang 1-1
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
PSPS Pekanbaru ke Solo usai Lawan Sriwijaya FC, Hadapi Siapa?
-
Bawa Sabu 1 Kg, Pengejaran Debt Collector dan Teman Wanitanya Berlangsung Dramatis
-
Dikha Aura Farming Ketemu Gubri Lagi, Kali Ini Langsung Mendayung Pacu Jalur
-
Warga Siak Ngaku Rekeningnya Diblokir PPATK: Itu Uang Halal, Bukan Hasil Korupsi
-
CEK FAKTA: Surat Undangan Rekrutmen Karyawan PT KAI, Benarkah?