Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 15 September 2021 | 12:39 WIB
Sekolah di Kabupaten Siak menggelar pembelajaran tatap muka mulai Selasa (14/9/2021). [Alfat Handri/Suara.com]

Agar PTM ini dapat berjalan lancar sesuai harapan, diperlukan kerja sama semua pihak. Mulai dari membatasi interaksi murid.

Masuk kedalam ruang belajar kelas VI, Lukman memastikan semuanya mengenakan masker.

“Saya minta semua dapat disiplin mengenakan masker di mana saja berada. Memang awalnya tidak nyaman, tapi kalau sudah terbiasa merasa tidak enak jika tidak mengenakannya,” ujar Lukman.

Ia sempat berkeliling, bahkan melihat kelas yang dihuni murid kelas I. Begitu ceria murid-murid yang terdiri dari berbagai suku, bangsa dan agama. Lukman ikut gembira menyaksikan situasi itu.

Hanya ada satu kelas yang hanya diisi oleh lima murid, ternyata lima murid lainnya dalam keadaan sakit.

“Memang sudah menjadi aturan, murid yang sakit harus berobat dan istirahat. Ketika sudah sembuh baru ke sekolah,” kata Lukman.

Ditambahkan Lukman, atas kunjungannya di dua sekolah itu, Lukman mengatakan prokes ketat sudah diberlakukan.

“Saya berharap sekolah lainnya melakukan hal yang sama. Mari bersama sama menjaga anak-anak kita agar tetap PTM, dan mematuhi prokes, sehingga terhindar dari Covid-19,” kata Lukman.

Kepala SMPN 1 Arniza mengatakan pihaknya benar benar siap untuk PTM ini. Sebab pelajar memang harus belajar tatap muka, dengan prokes ketat.

“Kami berusaha pelajar merasa nyaman di sekolah, seperti rumah kedua. Sehingga suasana di sekolah benar benar penuh kekeluargaan dan semangat belajar pun muncul,” kata Arniza.

Hal yang tidak jauh beda dikatakan Kepala SD 01 Siak Andrayanti. Baginya, PTM solusi bagi muridnya untuk beradaptasi.

“Kami sudah siap untuk menggelar PTM dengan prokes ketat. Para orang tua menyetujuinya. Kami berusaha memberikan pengawasan maksimal dan mengajar dengan penuh ketulusan, sebab mereka adalah masa depan kita,” kata Andrayanti.

Kontributor : Alfat Handri

Load More