SuaraRiau.id - Kota Pekanbaru kembali menerapkan PPKM Level 4 hingga 30 Agustus mendatang. Sejumlah aturan pun diterapkan termasuk terkait pembelajaran tatap muka.
PPKM Pekanbaru berpengaruh dalam proses belajar mengajar dimana para peserta didik masih harus menjalani belajar secara online.
Para siswa di Pekanbaru belum bisa belajar tatap muka hingga dua pekan ke depan. Kebijakan belajar jarak jauh tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Pekanbaru.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus berharap pada pertengahan September 2021 mendatang para peserta didik sudah bisa menjalani belajar tatap muka.
"Saat ini masih secara online, jadi belajar tatap muka masih belum kita benarkan," ujar Firdaus dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (24/8/2021).
Ia mengungkapkan bahwa, sekolah sudah bisa menggelar persiapan teknis atau simulasi asesmen nasional. Mereka bisa melakukan simulasi hingga 2 September 2021 mendatang.
Menurutnya, syarat simulasi yakni dengan maksimal 25 persen pendidik atau tenaga kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan.
Mereka bisa melakukan persiapan jelang belajar tatap muka secara terbatas. Firdaus percaya bisa menekan penyebaran Covid-19 dalam dua pekan ini.
Ia berharap para pelajar bisa kembali belajar tatap muka di sekolah sesuai arahan Kementrian Pedidikan dan Presiden RI.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas berencana menggelar belajar tatap muka secara terbatas setelah PPKM Level 4 berakhir.
Kebijakan ini diambil agar proses belajar mengajar di sekolah lebih efektif.
"Kita akan ajukan ke pak wako agar selepas PPKM Level 4, para peserta didik bisa belajar tatap muka secara terbatas," ujar dia.
Para peserta didik lebih baik belajar tatap muka secara terbatas. Ismardi menilai belajar secara online atau daring tidak efektif bagi peserta didik.
Lebih lanjut, Ismardi juga mengatakan bahwa efektivitas belajar online hanya 33 persen. Pihaknya pun meminta Wali Kota Pekanbaru mempertimbangkan rencana belajar tatap muka secara terbatas.
"Nanti penerapannya seperti yang pernah kita lakukan beberapa waktu lalu, nanti kita pastikan mengikuti protokol kesehatan yang ketat di sekolah," tegasnya.
Berita Terkait
-
Usai Klaim Punya Gunung, Firdaus Oiwobo Kini Mau Bagi-Bagi Tanah Pemberian Ningrat Banten
-
Pengakuan Keturunan Sultan Bima soal Silsilah Firdaus Oiwobo: Tidak Kenal
-
Firdaus Oiwobo Maju Caketum PARFI, Warganet: Dihujat Tidak Tumbang, Dipuji Tidak Pernah
-
Polemik Ijazah Firdaus Oiwobo dan Razman: Berapa Biaya Kuliah di Universitas Ibnu Chaldun?
-
Adik Firdaus Oiwobo Lulusan Mana? IPK Nyaris Sempurna, tapi Pilih Pekerjaan Sederhana
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Video Pasien 'Ditolak' Berobat di Siak Ternyata Benar Adanya, Puskesmas: Miskomunikasi
-
Akhir Pelarian Nader Taher, Terpidana Korupsi Rp35 M yang Sempat Ganti Identitas
-
Menteri UMKM Apresiasi BRI yang Tetap Konsisten Mendukung Sektor UMKM
-
Viral Emak-emak di Siak Ditolak Berobat gegara Tak Bawa KTP, Ini Penjelasan Puskesmas
-
Kasus Korupsi Flyover Simpang SKA, Pensiunan PNS hingga ASN PUPR Riau Diperiksa