SuaraRiau.id - Tak banyak yang tahu bahwa Kerajaan Siak Sri Indrapura ternyata pernah memberikan sumbangan kepada Republik Indonesia pada zaman kemerdekaan dahulu.
Begitu mendengar kabar Indonesia merdeka di tahun 1945, Sultan Syarif Kasim II langsung memberikan dukungan. Tak hanya dukungan secara lisan, maupun moral, melainkan juga secara materiil.
Sumbangan Sultan Siak mencapai 13 juta Gulden Belanda. Jika dihitung, sama dengan lebih kurang 69 Juta Euro.
Jumlah tersebut jika dirupiahkan tahun 2021 sekarang sekitar Rp 1,17 triliun.
Sumbangan Sultan Syarif Kasim II kepada kepada Presiden Soekarno itu merupakan donasi terbesar kerajaan-kerajaan di Nusantara bagi Indonesia.
Dibandingkan dengan Kesultanan Yogyakarta. Raja Hamengku Buwono IX yang hanya menyumbangkan 6,5 juta Gulden Belanda bagi modal perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Namun, usai puluhan tahun penyerahan harta dan kehormatannya kepada RI, baru tahun 2016, pemerintah meresmikan patung atau tugu yang menggambarkan penyerahan tersebut.
Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia ini menggambarkan perjuangan Sultan Syarif Kasim II (SSK II) sebagai seorang nasionalis sejati.
Diceritakan Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II saat penyerahan kekuasaanya kepada Soekarno, tahun 1945, disertai dengan pemberian uang sangat banyak.
"Sultan (Syarif Kasim II) menyerahkan kekuasaanya disertai dengan uang sebanyaki 13 juta Gulden. Jumlah sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda," kata Syamsuar, Kamis (21/7/2016) dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com.
Syamsuar yang kala itu menjabat Bupati Siak menuturkan bahwa tak hanya menyerahkan uang 13 Juta Gulden, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan mahkota dan pedang keris kesultanan ke Soekarno.
Bukan hanya itu, Sultan Syarif Kasim II juga seorang pejuang bagi warga Riau, melainkan juga berjuang hingga ke Aceh.
"Sultan itu anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak," kata Syamsuar.
Pernyataan penyerahan kekuasaan ke Soekarno, tuturnya, sarat dengan penuh makna. "Itu merupakan pernyataan tak jadi Sultan lagi. Sultan siap tak tinggal di Istana, jadi rakyat biasa, sama seperti rakyat lainnya," sebutnya.
Tugu Peringatan penyerahan Kesultanan Siak kepada pemerintah Republik Indonesia ini peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Jusuf Kalla yang ketika itu menjadi Wakil Presiden.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Takut Kecolongan Lagi, Tim Medis Siaga di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
-
Masjid Raya Syahabuddin, Peninggalan Sultan Siak Bergaya Eropa-Turki
-
Momen Penyelamatan Sultan Syarif Kasim II oleh Suku Tionghoa
-
Momen 21 Januari 1761: Tonggak Awal Perjuangan Sultan Siak III
-
Penyerahan Manuskrip Berstempel Sultan Syarif Kasim I Berusia Ratusan Tahun
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
PNM Mengajar: 3.000 Siswa SMK Seluruh Indonesia Terinspirasi Jadi Wirausaha Muda
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Riau Berbobot 950 Kg dan 820 Kg
-
Bantu Kurangi Beban, Klaim 3 Link DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu
-
PNM Salurkan 10 Ton Pakaian Favorit Karyawan dan 60 Kg Jeans Lewat Aksi Decluttering
-
Tertekan Tarif AS, Penguatan Ekonomi Domestik Jadi Sebuah Keharusan