SuaraRiau.id - Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Ismardi Ilyas memperingatkan para kepala sekolah di wilayahnya untuk tidak melakukan jual beli kursi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 ini.
Menurutnya yang kedapatan melakukan praktik jual beli kursi siswa di PPDB Pekanbaru terancam kena sanksi tegas.
Ismardi Ilyas mengingatkan agar mereka tidak memanfaatkan keterbatasan daya tampung untuk keuntungan dalam penerimaan siswa baru tahun ini.
"Kita sudah ingatkan kepada para kepala sekolah, agar tidak terlibat dalam praktik jual beli kursi selama PPDB," kata Ismardi dilansir dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (29/6/2021).
Lanjut Ismardi, kepala sekolah (kepsek) dan guru jangan sampai terlibat dalam praktik jual beli kursi saat PPDB. Ia akan memberhentikan kepala sekolah yang terlibat.
"Jadi kita tidak hanya evaluasi oknum yang terlibat, tapi bakal kita berhentikan sebagai kepala sekolah," tegasnya.
Ismardi menilai sanksi tegas ini guna memberi efek jera terhadap oknum kepala sekolah yang berbuat curang dalam PPDB.
Ia menegaskan pihak sekolah mesti menjalani PPDB sesuai prosedur. Daya tampung SMP negeri di Kota Pekanbaru terbatas.
Jumlah daya tampung belum sebanding dengan jumlah lulusan SD di Kota Pekabaru.
Lulusan SD sederajat di Kota Pekanbaru tahun ini berkisar 22 ribu orang. Mereka tidak cuma dari SD negeri, juga dari SD negeri, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan MI swasta.
Jumlah tersebut tidak sebanding dengan daya tampung SMP negeri di Kota Pekanbaru. Daya tampung SMP negeri tahun ini hanya 9.120 orang yang ada di 45 sekolah.
Jumlah ini kurang dari setengah lulusan SD di Kota Pekanbaru tahun 2021. Ada 12.880 orang yang kemungkinan tidak tertampung di SMP negeri.
PPDB tingkat SD/SMP bergulir pada 5 Juli hingga 11 Juli 2021. Jalur zonasi mendominasi PPDB tahun 2021 tingkat SMP di Kota Pekanbaru.
Para peserta didik berkesempatan besar masuk ke sekolah yang paling dekat dari rumahnya.
Jumlah peserta didik yang diterima lewat jalur zonasi nantinya mencapai 65 persen. Total ada empat jalur PPDB tahun ini.
Ismardi menjelaskan, untuk jalur afirmasi bagi peserta didik kurang mampu. Ada juga jalur prestasi dan jalur pindah orangtua dari daerah lain.
Berita Terkait
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
-
Alasan Dedi Mulyadi Copot Kepsek SMAN 6 Depok
-
SPMB 2025 Apa Ada Zonasi? Penerimaan Siswa Jalur Baru Sistem Pengganti PPDB
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
Terkini
-
Didukung BRI, Cokelat Ndalem Sukses Pasarkan Produknya ke Luar Negeri
-
Bukti Dugaan Bagi-bagi Uang Paslon 03 Diserahkan Warga ke Bawaslu Siak
-
Kasus Korupsi Dana Bencana, Eks Kepala BPBD Siak Dituntut 7 Tahun Penjara
-
Mudik Aman Sampai Tujuan: BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik di Lebaran 2025
-
BRI Group Berikan 100.000 Paket Sembako dan Santunan kepada Anak Yatim Piatu Selama Ramadan