Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 11 Mei 2021 | 04:07 WIB
Pemakaman Ustaz Tengku Zulkarnain di TPU Taman Palas, Rumbai, Pekanbaru, Senin (10/5/2021). [Foto Riauonline]

SuaraRiau.id - Isak tangis keluarga dan pelayat mewarnai prosesi pemakaman Ustaz Tengku Zulkarnain di Tempat Pemakaman Umum Taman Palas, Rumbai, Pekanbaru, Senin (10/5/2021) sekira pukul 22.25 WIB.

Pemakaman jenazah Tengku Zulkarnain dilakukan dengan protokol Covid-19 sehingga prosesi dilakukan terbatas.

Terlihat beberapa kerabat dan keluarga almarhum Tengku Zulkarnain tak kuasa menahan air mata.

"Abang, kami sudah antar abang ke tempat peristirahatan terakhir," ucap salah seorang kerabat mendiang dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Senin (10/5/2021).

Sejumlah kerabat terlihat memandang pemakaman pria yang kerap disapa Tengku Zul itu dengan tatapan kosong.

Mereka seolah tak percaya abangnya, Tengku Zul dipanggil sang pencipta. Usai selesai membaca doa untuk Tengku Zul, pihak keluarga secara perlahan mulai meninggalkan pemakaman.

Sebelumnya diberitakan, Director HRD dan Corporate Communication Rumah Sakit (RS) Tabrani, Ian Machyar menyebut Tengku Zulkarnain kelelahan usai jalani safari dakwah.

Selain itu, Ustaz Zulkarnain punya penyakit bawaan atau komorbid yaitu diabetes melitus..

“Beliau kan baru saja melakukan perjalanan dakwah. Yang saya dengar dari asistennya, sebelumnya di Rohul. Kemudian ke Dumai, dari Dumai ke Kuansing. Dari Kuansing ke Pekanbaru. Rencananya mau kembali ke Medan. Kalau menurut perkiraan, kecapean, kelelahan. Kelelahan karna dakwah dari berbagai kota,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Indra Yovi mengatakan, kepergiaan beliau menjadikan pelajaran untuk semuanya bahwa Covid-19 itu nyata.

“Dari kepergian beliau ini kita bisa jadikan pelajaran bahwa Covid-19 itu nyata adanya, ikutilah protokol kesehatan,” ujar Dokter Yovi.

Indra Yovi menambahkan, dengan mengasampingkan masalah politik, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu secara bersama-sama melawan virus Corona.

“Cukup ustaz kita, jangan ada yang lain, kita mulai dari sekarang. Mulai dari menyolatkan beliau nanti artinya kita menghargai beliau dengan baik,” pesan Yovi.

Load More