Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 14 Maret 2021 | 17:19 WIB
Dua hektare lahan gambut di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak terbakar. Lokasi kebakaran lahan dan hutan tersebut berada di sekitar kebun sawit. [Manggala Agni/Istimewa]

SuaraRiau.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG stasiun Pekanbaru mendeteksi 156 titik panas pada Minggu (14/3/2021) pukul 16.00 WIB.

Ratusan titik panas (hot spot) tersebut tersebar di beberapa provinsi.

Dalam keterangan BMKG, Provinsi Riau paling banyak terdeteksi titik panas dengan jumlah 142.

Sementara provinsi lain, seperti Bengkulu ada 1, Jambi (4), Lampung (4), Sumatera Selatan (2), Sumatera Utara (2), Kepulauan Riau sebanyak 1 hot spot.

Di Riau, wilayah yang paling banyak terdeteksi hot spot adalah Bengkalis dengan jumlah 97, Kepulauan Meranti (15), Dumai (1), Kuantan Singingi (1) dan Pelalawan ada 29 hot spot.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menetapkan Siaga Karhutla dari pertengan Februari hinggan akhir Oktober 2021.

Hal tersebut dilakukan dengan makin banyaknya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau.

Sementara itu, pesawat yang akan membantu teknologi modifikasi cuaca hujan buatan selama dalam status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla Riau tiba di Pekanbaru.

Pesawat milik TNI AU Cassa C-212 tiba di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru sekira pukul 15.00 WIB, Selasa (9/3/2021). Cassa seri C-212 ini mampu membawa 800 garam NaCL untuk modifikasi cuaca.

Operasi TMC dimulai pada Rabu (10/3/2021), pada daerah memiliki potensi awan hujan di wilayah Riau.

Load More