Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 04 Maret 2021 | 13:40 WIB
Pria bernama Iwan Senso warga Kampung Selat Guntung Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak menunjukkan KTP dengan tanda tangan uniknya. [Ist]

SuaraRiau.id - Tanda tangan digunakan seseorang sebagai identitas dan sebagai salah satu syarat administrasi warga negara. Tanda tangan juga kadang punya makna tersendiri bagi pemiliknya.

Umumnya, tanda tangan dibuat sedikit rumit agar tidak bisa ditiru oleh orang lain, atau tidak bisa dipalsukan orang lain.

Namun, tidak demikian dengan tanda tangan milik warga Kabupaten Siak bernama Iwan (55). Pria yang tinggal di Kampung Selat Guntung Kecamatan Sabak Auh ini memiliki tanda tangan unik.

Tanda tangan Iwan sangat sederhana dan simple sekali karena berbentuk bulat dengan titik di tengahnya seperti "telur ceplok".

Kata Iwan Senso sapaan akrabnya, tak jarang tanda tangannya itu jadi bahan tertawa bagi orang lain saat dirinya mengurus sebuah dokumen.

"Pernah waktu itu saya mengurus paspor, mau berangkat ke Malaysia tempat adik. Saat diminta teken, petugas spontan tertawa karena bentuk tanda tangan saya seperti ini," kata Iwan Senso.

Bahkan, tambah Iwan Senso, petugas pernah meragukan keabsahan tanda tangannya, sampai-sampai ia harus menunjukkan KTP untuk membuktikan bahwa itu bentuk tanda tangannya.

Iwan Senso lahir di Desa Mengkirau, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti. Namun dia sudah lama berdomisili di Kabupaten Siak sejak 30 tahun silam.

Nama Iwan digelar Senso oleh masyarakat di lingkungan tempat ia tinggal dikarenakan ia ahli dan sering memotong kayu-kayu di hutan dulunya. Bahkan acap kali ia ditawarkan jasa menyenso kayu oleh warga setempat.

"Nama Iwan di kampung ini kan banyak, jadi warga menambah gelar dibelakang namanya sesuai pekerjaannya. ada Iwan Las dia tukang las, Iwan Kedai karena dia punya warung, saya digelar Iwan Senso tukang senso kayu-kayu," kata dia menjelaskan perihal gelarnya sambil tertawa.

Iwan Senso mengaku tak memiliki ijazah pendidikan, pernah bersekolah SD di kampungnya tapi tidak tamat.

Kini dia berprofesi menjadi petani, ia menikahi wanita di Kampung Selat Guntung bernama Syamsiah (52) dan memiliki dua anak yang sudah menikah dan tinggal di rumah masing-masing.

Kontributor : Alfat Handri

Load More