Bahkan dalam perayaan tahun baru Imlek, Stephanie juga tidak selalu bisa pulang dan berkumpul dengan keluarganya di Pekanbaru. Pengalaman merayakan Imlek jauh dari keluarga pernah dijalaninya di daerah krisis.
Seperti saat tahun 2019, dia berada di Palu. Stephanie tidak bisa pulang ke bumi lancang kuning karena jadwal pelayanan belum berakhir.
Dia pun mesti merelakan momen kehangatan bersama keluarga karena berada di tanah rantau dan hanya bisa merayakan hari raya keagamaan tersebut bersama sejawatnya dari lokasi bencana.
"Untuk hari raya Imlek saya gak selalu pulang, pernah saya di lokasi, dua tahun lalu saya gak pulang, saya di Palu. Saya melakukan hari raya Imlek bersama temen-teman relawan (yang satu keyakinan) lainnya," tuturnya.
Dalam lingkungan kerelawanan itu juga, Stephanie menyebut bahwa toleransi sangat dijunjung tinggi oleh para relawan selama di lokasi tujuan pengabdian. Sebab keberagaman dalam kebersamaan selalu menjadi kunci untuk menjalin kerjasama yang baik dalam melayani masyarakat.
"Toleransi kami sangat kuat, sehingga kami bisa merayakan perayaan itu bergantian, ada yang lebaran, natal tahun baru dan Imlek juga," ungkapnya.
Sebagai gadis Tionghoa, dokter muda ini pun tak menepis realitas bahwa etnis Tionghoa lainnya terkenal banyak yang menjalani roda bisnis.
Namun sepertinya hal itu belum membuat Stephanie tertarik, sebab menurut dia latar belakang pendidikannya yang kedokteran membuat ia memilih jalan pengabdian itu.
"Memang untuk rata-rata yang dikenal etnis Tionghoa mereka menjalankan bisnis. Kalau saya pribadi mungkin karena kuliah kedokteran, dan menjalani apa yang saya mau dalam hidup saya," ujarnya.
Kehidupan sebagai relawan memang diakui Stephanie tidak terlalu menjanjikan. Namun tolak ukurnya bukan di situ, dia memilih jalan tersebut lantaran panggilan jiwa.
Berita Terkait
-
Secawan Kopi, Menikmati Kopi dan Hidangan Khas Bengkalis di Pekanbaru
-
Heboh Napi Dugem dan Pesta Narkoba di Rutan Pekanbaru, Komisi XIII DPR: Usut Tuntas!
-
9 Kuliner Khas Lezat Pekanbaru yang Bikin Wisatawan Jatuh Hati
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
Menikmati Hidangan Istimewa dan Kuah Gurih di Sup Tunjang Pertama Pekanbaru
Terpopuler
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 5 Motor Bekas Murah Harga Rp2 Jutaan: Semurah Sepeda Listrik, Mesin Bandel
- CEK FAKTA: Link Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih, Gaji Capai Rp8 Juta
- 7 Rekomendasi Sunscreen Korea Terbaik Dunia, Tersedia di Indonesia
Pilihan
-
Dilepeh Ajax, Simon Tahamata Kirim Sinyal Mau Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
Tunda Pesta Juara Persib! Malut United Bongkar Cara Jinakkan Maung Bandung
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
Terkini
-
Peluang Ekspor Besar, Tangkal Kawung: Gula Aren Makin Digemari
-
Riau Menuju Smartprovince, Gaungkan Literasi Digital Kedepankan Nilai Melayu
-
Dari Atap Bocor ke Semangat Baru: BRI Peduli Ini Sekolahku Hadirkan Harapan
-
DANA Kaget buat Jajan Cilok, Khusus Momen Hari Pendidikan Nasional
-
Telah Diundi Akhir April, Selamat pada Para Pemenang BRImo FSTVL 2024!