SuaraRiau.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di terbakar di Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis.
Tim gabungan Karhutla Bengkalis membuat sekat basah di sekeliling titik api. Dengan upaya ini berhasil mencegah api untuk tidak meluas.
Tim akhirnya berhasil memadamkan karhutla tersebut. Namun, pemadaman kebakaran lahan di Desa Muntai Barat masih terus dilakukan oleh petugas gabungan BPBD, TNI, Polri, MPA dan masyarakat setempat.
"Masih ada api perbatasan Bantan Timur dan Muntai Barat. Bandar Laksamana pendinginan saat ini. Sedangkan di Rupat sudah padam apinya," kata Kepala BPBD Bengkalis Tajul Mudaris dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (10/2/2021).
Dikatakannya, dengan jumlah lahan terbakar terjadi membuat Pemkab Bengkalis menaikkan status siaga Karhutla.
Tajul Mudaris mengatakan, selama sepekan terakhir ini terjadi di empat kecamatan. Di antaranya Kecamatan Rupat, Bengkalis, Bantan dan Bandar Laksamana. Sekarang untuk Bengkalis dan Rupat sudah padam dan tidak ada titik api.
"Di Bandar Laksamana sekarang sedang pendinginan. Sedangkan di Bantan sekarang sedang proses pemadaman api. Semoga cepat padam sehingga tak ada titik api lagi," kata Tajul usai menyambut kedatangan Pangdam I Bukit Barisan Mayjend Hasanudin.
Terkait luas lahan terbakar hingga saat sekarang tercatat sebanyak 18 hektare. Diharapkan tak ada lagi lahan yang terbakar.
Terpisah, Camat Bandar Laksamana Acil Esyno mengatakan, saat ini kondisi api sudah berhasil dikendalikan. Saat ini petugas tengah pendinginan karena masih ada asap di sana.
"Hari ini sampai besok kita fokus pendinginan, api sudah kita lokalisir dengan sekat basah. Tinggal mendinginan bangian tengah saja lagi," terang Acil.
Menurut dia, luas lahan terbakar sampai saat ini berdasarkan data BPBD Bengkalis sudah mencapai tiga belasan hektare. Belum ada terjadi penambahan luas sampai saat ini.
Petugas pemadam terkendala karena lokasi lahan terbakar cukup jauh dari akses jalan utama. Untuk sampai ke lokasi saja petugas harus berjalan kaki sekitar dua jam dari jalan utama.
"Lokasi kebakaran sangat jauh dari jalan utama, dua jam perjalanan. Sehingga membuat petugas kehabisan tenanga saat sampai ke lokasi," terangnya.
Menurut Camat, yang cukup meringankan kondisi sumber air di sekitar lokasi berlimpah karena ada beberapa kanaltersedia air.
"Pemadaman ini memang perlu kerjasama semua pihak, pasalnya cukup menguras tenaga petugas kita," ujar dia.
Berita Terkait
-
Hampir Semua Wilayah di Siak Rawan Karhutla, Perusahaan Diingatkan Soal Ini
-
DPR Minta Tindak Tegas Perusahaan yang Terlibat Karhutla Riau
-
Titik Api Meningkat, Riau Segera Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
-
Waspada Karhutla! Sejumlah Titik Api Bermunculan di Bengkalis
-
Dalam Sehari, Ada Tiga Titik Lokasi Kebakaran Lahan di Siak
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 5 Rekomendasi HP Redmi Terbaik Harga Rp 1 Jutaan: Kamera Ciamik, Baterai Awet
Pilihan
-
GWM Akan Bawa Ora 03 Tahun Ini: Diproduksi di Bogor, Harga di bawah Rp 400 Juta
-
Razia Perdana Jam Malam di Kota Bekasi, Disdik Temukan Fakta Mengejutkan
-
4 Pemain Keturunan Indonesia Bela Belanda di Euro U-21, Michael Reiziger: Saya Yakin dengan Mereka
-
Tambang Nikel Rusak Raja Ampat, Bahlil: Saya Evaluasi
-
Viral Bank Danamon PHK Karyawan Tapi Tak Bayar Pesangon
Terkini
-
Pastikan Ratusan Ribu dari DANA Kaget Jadi Milikmu, Klik 3 Linknya
-
Geng Motor Bawa Sajam di Pekanbaru Ternyata Masih Pelajar, Ada yang Mau Ujian
-
Gubri Wahid soal Study Tour-Perpisahan Sekolah: Tak Boleh Mewah, Jangan Bebani Orangtua
-
SPMB Riau Dibuka 21 Juni 2025: Siswa Diminta Siapkan Dokumen, Ini Syaratnya
-
Bocah Tewas Diduga Dibully Diwarnai Isu SARA, Tokoh di Inhu: Jangan Terprovokasi