SuaraRiau.id - Sekolah di Kabupaten Bengkalis belum melakukan sekolah tatap muka, terutama sekolah dasar. Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis belum bisa memastikan kapan akan dimulainya pembelajaran tatap muka tersebut.
"Untuk belajar tatap muka SD belum ada rencana dan saat ini masih dilakukan belajar secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring)," kata Kepala Disdik melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Randy Vernanda ST kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (18/11/2020).
Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menjumpai Penjabat Bupati Bengkalis Syahrial Abdi untuk berkonsultasi mengenai hal tersebut.
Randy menyebut, sesuai dengan keadaan sekarang Bengkalis masih berada di zona merah kasus Covid-19 terutama di beberapa kecamatan, seperti di Kecamatan Bengkalis, Mandau, Pinggir dan Kecamatan Bathin Solapan.
"Karena secara umum Kabupaten Bengkalis masuk zona merah namun apakah di daerah yang nihil kasus Covid-19 sudah bisa melaksanakan belajar tatap muka, inilah yang akan kita sampaikan pada Pj Bupati," katanya.
Sistem belajar daring dan luring, sambung Randy, dalam evaluasi memang tidak maksimal tetapi ini yang bisa dilakukan.
"Meskipun belajar daring dan luring tak maksimal tetapi ini yang bisa dilaksanakan dimasa pendemi covid-19," ucapnya.
Sekolah Tatap Muka di Pekanbaru Dihentikan
Proses pembelajaran tatap muka di Kota Pekanbaru pada Senin (16/11/2020), mendadak dihentikan.
Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas alasan dihentikannya sekolah tatap muka sementara karena Pekanbaru masih zona orange.
"Jadi belajar tatap muka secara terbatas di sekolah dihentikan dulu, karena kita masih zona oranye," jelasnya.
Dalam pertemuan terbatas itu, ujar Ismardi, sebenarnya untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19. Mereka bisa konsultasi dengan guru di sekolah terkait materi pelajaran yang sulit.
Rencananya, pertemuan terbatas kembali berlanjut pekan depan. Ismardi menuturkan, pihaknya melakukan sejumlah persiapan jelang pertemuan terbatas. Peserta didik bakal jalani rapid test.
Proses pemetaan bakal dilakukan secara jelas oleh tim satgas. Pemetaan berdasarkan potensi kerawanan kasus Covid-19 di 12 kecamatan.
"Pertemuan terbatas hanya di sekolah yang masuk kecamatan zona kuning atau hijau. Kita prioritaskan juga wilayah pinggiran kota, mereka yang paling terdampak PJJ karena akses internet yang sulit," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar
-
BPK Ungkap Tunda Bayar Pemprov Riau Capai Rp1,7 Triliun
-
7 Link DANA Kaget Hari Ini Bernilai Rp770 Ribu, Semoga Beruntung!