Puluhan Dapur MBG Ditutup Sementara Imbas Kasus Keracunan Berulang

Puluhan dapur MBG yang dinonaktifkan kini masih menunggu hasil uji laboratorium.

Eko Faizin
Selasa, 30 September 2025 | 14:09 WIB
Puluhan Dapur MBG Ditutup Sementara Imbas Kasus Keracunan Berulang
Ilustrasi menu program makan bergizi gratis alias MBG. [Ist]
Baca 10 detik
  • Puluhan SPPG ditutup sementara imbas keracunan MBG
  • Dapur-dapur MBG tersebut kini menunggu hasil laboratorium
  • BGN mengklaim membuat langkah pengawasan ketat

SuaraRiau.id - Sebanyak 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diturup sementara sebagai bagian dari imbas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berulang.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan BGN tidak akan berkompromi terhadap persoalan yang menyangkut keselamatan penerima manfaat.

"Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, utamanya anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (30/9/2025).

Nanik menjelaskan, puluhan dapur MBG yang dinonaktifkan kini masih menunggu hasil uji laboratorium yang tengah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Beberapa dapur layanan MBG yang dinonaktifkan antara lain SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu, SPPG Bandung Barat Cipongkor Neglasari, SPPG Bandung Barat Cihampelas Mekarmukti, dan SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung (Sulawesi Tengah).

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan akan menjadi dasar dalam menentukan langkah lebih lanjut, baik berupa perbaikan, penguatan pengawasan, maupun sanksi bagi mitra penyelenggara yang terbukti lalai.

"BGN berkomitmen penuh agar insiden serupa tidak terulang kembali. Dengan langkah penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG tetap terjaga," tuturnya.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memerintahkan dapur-dapur MBG yang dikelola SPPG wajib memiliki alat uji (test kit) untuk mengetes makanan yang mereka produksi sebelum diedarkan ke sekolah-sekolah, anak-anak balita, dan ibu hamil.

Adanya alat uji itu merupakan bagian dari prosedur standar operasional (SOP) yang wajib diikuti oleh seluruh SPPG untuk mencegah kasus keracunan kembali berulang.

"Jadi, saudara-saudara, 30 juta (penerima) kita bangga, kita risau masih ada (kasus keracunan), makanya kita tertibkan semua SPPG, semua dapur MBG. Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern dan tidak terlalu mahal untuk membersihkan, untuk membunuh semua bakteri. Kita juga perintahkan semua dapur harus punya test kit, alat uji, sebelum distribusi harus diuji dulu semua, dan langkah preventif lainnya," kata Presiden Prabowo, Senin (29/9/2025). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini