SuaraRiau.id - Pasangan calon Pilkada Siak Afni-Syamsurizal menjanjikan bakal siapkan seragam sekolah gratis bagi siswa-siswi baru yang masuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Program unggulan tersebut lahir lantaran pengalaman pahit yang pernah dijalani Afni semasa ia mengenyam pendidikan jenjang tersebut. Saat itu, orangtua Afni harus berutang demi membelikan baju sekolahnya. Apalagi, Afni tak sendiri, melainkan lima bersaudara yang usianya berdekatan.
Sehingga, situasi itu menjadikan orangtuanya yang peduli akan pendidikan anak anaknya harus berhutang agar anaknya tetap bersekolah.
"Dulu Ibu saya harus berutang demi belikan baju sekolah anak-anaknya. Kami berlima bersaudara, usia berdekatan, sementara ekonomi keluarga pas-pasan, ibu cuma pedagang kecil. Adalah hak setiap anak di Siak untuk mendapatkan pelayanan pendidikan berkualitas, termasuk di dalamnya baju seragam gratis," kata Afni beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Kata Bawaslu soal Dugaan Kampanye Hitam Salah Satu Paslon di Pilkada Siak
Afni menginginkan, melalui program seragam sekolah gratis bagi murid baru membuat orangtua tidak merasakan pil pahit yang Afni rasakan bersama orangtuanya dahulu.
"Saya tidak ingin apa yang orang tua dan saya rasakan dahulu saat hendak masuk sekolah juga dialami para orang tua di Siak yang menginginkan anaknya mengenyam pendidikan," kata Afni.
"Biarlah pil pahit masa lalu itu saya rasakan. Jangan lagi ada orang tua yang inginkan anaknya masuk sekolah terlalu dalam merogoh koceknya hanya untuk baju seragam. Biar itu ditangggung oleh pemerintah jika saya terpilih menjadi bupati," sambungnya.
Afni sendiri sudah mendiskusikan terkait anggaran seragam sekolah gratis bersama banyak pihak. Ia menilai, program tersebut sangat realistis dilakukan mengingat kondisi APBD Siak saat ini.
Afni pun sudah memperhitungkan kemampuan anggaran pemerintah.
Baca Juga:Dituding Jadi Timses Paslon Pilkada, Penghulu Kampung di Siak: Jangan Menebar Fitnah
"Program ini sudah didiskusikan dan dihitung. Sehingga, hal ini sangat realistis untuk diwujudkan. Bukan hanya janji kosong," kata Afni.
Perhitungan Afni, program seragam sekolah gratis bagi siswa dan siswi baru masuk sekolah SD dan SMP tidak menelan biaya yang cukup besar.
"Dengan perhitungan saya optimis program ini dapat berjalan dengan baik," tegas dosen di Universitas Lancang Kuning ini.
Afni merincikan, jumlah SD Negeri di Kabupaten Siak berjumlah 210 sekolah sedangkan untuk SMP Negeri berjumlah 83 sekolah.
Untuk harga pakaian, jelas Afni, untuk SD baju olahraga berkisar dengan harga Rp95.000, seragam merah putih Rp140.000, baju melayu Rp135.000 sehingga jika ditotal hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp370.000 per anak.
Sedangkan untuk SMP, baju olahraga Rp110.000, putih dongker Rp180.000 dan baju melayu Rp170.000. Sehingga, jika ditotal biayanya hanya Rp460.000
"Jika ditotal uang yang disiapkan hanya berkisar Rp10 miliar, untuk kebutuhan seragam sekolah peserta didik baru dari tingkat TK, SD hingga SMP," rinci Afni.
Sementara itu, Halimah (41) menyambut baik program paslon Afni-Syamsurizal terkait pengadaan baju seragam sekolah gratis bagi siswa dan siswi yang baru masuk sekolah.
Dikatakan ibu tiga orang anak itu, jika terealisasi, program itu tentunya sangat membantu masyarakat Siak yang ingin anaknya masuk ke sekolah.
Diceritakan Halimah, suaminya hanya pekerja buruh kasar, sedangkan ia hanya seorang ibu rumah tangga. Sehingga, saat anaknya masuk ke jenjang SD dan harus menyiapkan seragam sekolah sangat kesulitan.
"Kami pun harus berutang, mau tidak mau, sebab kami inginkan anak kami kedepan hidupnya lebih baik daripada orangtuanya saat ini," kata Halimah.
Senada dikatakan Anifah yang juga harus berutang saat anaknya memasuki jejang SMP. Dia terpaksa harus meminjam ke bank agar anaknya memiliki baju seragam saat masuk sekolah.
"Soal seragam gratis saat dinantikan, sebab program itu tentunya sangat membantu masyarakat kelas ekonomi seperti kami ini," tutur Anifah.
Menurut dia, meski nantinya program itu tak ia nikmati secara pribadi, namun ia tak ingin ada para orang tua di Siak yang memasukkan anaknya sekolah memiliki nasib serupa dengannya.
"Meski nanti program ini tak kami nikmati secara pribadi karena anak kami sudah SMA, tapi kami tak ingin ada diluar sana orang tua diluar sana terlilit hutang hanya gara gara beli seragam baju sekolah," tuturnya.
Program seragam gratis realistis
Menyoal pengadaan seragam sekolah gratis bagi perserta didik baru mulai dari tingkat TK, SD hingga SMP bukan hal yang mustahil untuk dilaksanakan.
Ketua Golkar Siak Indra Gunawan menyampaikan bukan hal salah jika ada pasangan calon bupati dan wakil bupati Siak memiliki program unggulan yang dinilai berpihak bersama rakyat dan sesuai dengan hitungan pendapatan daerah.
"Selagi hitungannya sesuai dengan pendapatan daerah, program yang berpihak kepada masyarakat secara langsung tentunya harus didukung," ujar pria yang saat ini menjabat Ketua DPRD Siak tersebut.
Disampaikan Indra, program pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa siswi baru sangat realistis untuk dilakukan.
"Menurut kita program ini hanya untuk siswa siswi baru dan sangat mungkin untuk direalisasikan dengan postur APBD siak saat ini," jelasnya.
Indra menambahkan, pengadaan seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru tentunya sangat dapat membantu para orang tua murid yang kerap kebingungan soal biaya seragam sekolah.
"Saya tau betul kondisi beberapa tahun terakhir dimana para orangtua lumayan kesulitan untuk menyiapkan biaya saat awal masuk sekolah," beber Indra.
Dia memperkirakan, jumlah sekolah negeri TK 20, SD 210 dan SMP 83 jika peserta didik di tingkat TK yang baru masuk sebanyak 1.300 orang anak, kemudian SD sebanyak 9.050 anak dan SMP 7.250 anak maka totalnya 17.600 peserta didik baru yang akan mendapatkan seragam gratis.
Kemudian, jika per anak dibiayai Rp500.000 maka total anggaran yang harus disiapkan barulah berkisar Rp10 miliar.
"Tentunya, angka segitu bukan hal yang mustahil untuk bisa disiapkan dengan postur APBD Siak saat ini," sebut Indra.
Tidak hanya persoalan seragam gratisnya, sambung Indra, dalam menyiapkan seragam, pemerintah nanti bisa berkolaborasi dengan UMKM yang sudah dilatih melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Disnaker Siak.
"Ada multi efek dari program tersebut, selain seragam sekolah gratis hingga berkembangnya UMKM. Jadi seragam sekolah dijahit oleh penjahit UMKM di wilayah setempat," ujar Indra.
Kontributor : Alfat Handri