SuaraRiau.id - Suasana di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru mendadak panas usai tim tuan rumah PSPS Riau kalah 1-2 atas Nusantara United, Kamis (11/1/2024).
Pantauan Suara.com, para suporter barbaju hitam itu nekat masuk ke lapangan melakukan perusakan papan iklan di pinggir lapangan. Bahkan, terjadi juga aksi saling pukul petugas steward (petugas lapangan).
Namun, pria steward itu kalah jumlah hingga akhirnya menjadi bulan-bulan para suporter. Di saat bersamaan, petugas lainnya terlihat melerai dan mengamankan rekannya itu ke arah ruang ganti pemain.
Awalnya, steward itu ditugaskan untuk mengamankan pertandingan kemudian berusaha menenangkan suporter tersebut. Namun, aksi tersebut justru memicu adu jotos.
Adu tinju tersebut berlangsung selama beberapa menit. Petugas kepolisian yang berjaga di stadion kemudian turun tangan untuk melerai aksi tersebut.
Kapten tim PSPS Riau, Supardi Nasir usai laga menceritakan bahwa aksi suporter yang memeluknya dan ada juga yang cenderung marah-marah itu disikapi dengan positif.
"Tidak mungkin mereka menyampaikan aspirasi sampai seperti itu kalau permainan kita memuaskan, kita sadar yang terjadi dilapangan tadi mengecewakan. Saya juga tidak habis pikir apa yang tadi terjadi di luar keinginan kita," ungkapnya.
Soal apa yang disampaikan suporter kepadanya, Supardi menjelaskan bahwa mereka meminta semua pemain memberikan yang terbaik, bermain dengan semangat dan terus berjuang agar PSPS Riau tetap di Liga 2.
"Dan saya respect dengan hal itu. Saya minta dukungannya, tim ini masih belum selesai. Saya akan sampaikan pada seluruh pemain dan saya janji ini kekalahan yang terakhir," pungkasnya.
Peristiwa ini tentu saja menjadi catatan buruk bagi penyelenggaraan sepakbola di Indonesia. Pihak kepolisian dan PSSI diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di kemudian hari.
Hingga berita ini dimuat, belum ada kepastian dari pihak penyelenggara apa pemicu sebenarnya petugas itu dipukuli dan belum juga ada keterangan terkait korban akibat aksi itu.
Kontributor: Rahmat Zikri