SuaraRiau.id - Bandara Internasional Minangkabau Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ditutup sementara akibat adanya erupsi Gunung Marapi, Jumat (5/1/2024). Abu Gunung Marapi terdeteksi sehingga menganggu penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M Kristi Endah Murni menjelaskan jika penutupan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keselamatan penerbangan.
"Berdasarkan informasi, abu gunung berapi ini berdampak pada 29 penerbangan. Akibatnya, satu penerbangan harus kembali ke bandara asal atau return to base dan satu lainnya harus mengalihkan pendaratan ke bandara lainnya," katanya, Jumat (5/1/2024).
Kristi menyampaikan sebaran abu vulkanik Gunung Marapi juga dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus melakukan pengawasan perkembangan situasi berupa pengamatan lapangan yang dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
Kristi pun mengimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika ketersediaan kursi masih tersedia.
Menurut dia, hal ini diharapkan dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara.
Kristi menyampaikan bahwa pihaknya memahami kebijakan ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, namun keselamatan seluruh pihak terlibat tetap menjadi prioritas utama.
"Kami menghargai pengertian dan kerjasama dari seluruh pihak yang terlibat dalam situasi ini, dan semoga kondisi di Bandara Minangkabau cepat kembali normal," tegasnya. (Antara)