SuaraRiau.id - Sebanyak 180 pengungsi Rohingya yang mendarat di pesisir pantai Gampong Batee, Kemukiman Kalee, Laweung Kabupaten Pidie, pada Minggu 10 Desember 2023 masih terkatung-katung.
Mereka sempat diangkut oleh warga ke halaman Gedung DPRK Pidie, kemudian dipindahkan ke perbatasan Gampong Tuha Bieheue, Kecamatan Muara Tiga. Pada Sabtu (23/12/2023), mereka singgah di halaman kantor Disdukcapil Kabupaten Pidie.
"Masyarakat Gampong Cot Teungoh mengetahui kedatangan Rohingya setelah mendengar pengumuman dari Meunasah,” kata Kepala Mukim Asan di Kecamatan Pidie, Muhammad Gadeng, melansir Antara.
Pantauan ANTARA sekitar pukul 08.00 WIB, pengungsi Rohingya sudah berada di halaman kantor Disdukcapil Kabupaten Pidie. Mereka beristirahat di bawah pohon yang telah terpasang garis polisi.
Berdasarkan informasi yang diterima, pengungsi Rohingya itu awalnya sekitar 03.00 WIB berada di Pidie Convention Center. Lalu berkumpul di lapangan terbuka hijau didepan simpang Aneuk Meuling, kemudian berjalan kaki ke arah timur dan singgah di Disdukcapil Pidie.
Gadeng mengatakan warganya takut pengungsi berkeliaran masuk ke perkampungan dan dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah ke depannya. Pemerintah harus menangani segera pengungsi tersebut. Jika seperti ini seolah-olah masyarakat menolak tidak mau menampung.
"Sediakan tempat penempatan yang jelas, jangan menyerahkan ke masyarakat sehingga Rohingya terkatung-katung," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pidie, Muslim mengatakan pemerintah sedang melaksanakan rapat bersama Bupati Pidie mencari solusi penanganan para pengungsi Rohingya tersebut.
"Rapat diikuti oleh tokoh-tokoh masyarakat, pihak yang terlibat serta Kapolres. Hasil rapat nanti diinfokan kembali," katanya.