SuaraRiau.id - Beberapa waktu belakangan ini, pendakwah Gus Miftah sering mendapat serangan di media sosial. Ini terjadi seusai Gus Miftah melontarkan pernyataan yang dianggap menyindir calon presiden (Capres) Anies Baswedan.
Kemarin, video Gus Miftah makan sambil mengangkat kaki kanan tersebar di media sosial. Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji ini dianggap cara makannya tidak beretika.
Kini beredar lagi video Gus Miftah menerima amplop tebal dari seseorang usai ceramah. Video ini tersebar luas di media sosial dan viral.
Dalam video yang diunggah akun @ZulkifliLubis69 di platform X, terlihat Gus Miftah bersama pelawak Kirun dikerubungi beberapa orang mengenakan peci.
Baca Juga:Dukung Prabowo-Gibran, Gus Miftah Jadi 'Senjata' Gaet Suara Pemilih Muslim?
Orang-orang itu lalu menyalami Gus Miftah. Tampaknya momen itu terjadi saat Gus Miftah hendak pamitan dari suatu tempat. "Ibu makasih ya," ujar Gus Miftah pada salah satu ibu yang duduk di tempat itu.
Di saat satu per satu orang-orang itu menyalami Gus Miftah sambil mencium tangannya, ada satu orang yang menyodorkan amplop tebal berwarna cokelat.
Gus Miftah lalu mengambil amplop tersebut dan memberikannya ke seseorang yang tidak terlihat di kamera. Narasi yang ditulis akun @ZulkifliLubis69 menyebut Gus Miftah kecewa karena tidak sehaluan dengan orang-orang tersebut lalu mengembalikan amplopnya.
"Dilihat Dari Susana Raut Wajah Kecewa Karna Ditilak Tidak Sehaluan. Diduga Ada Amplop Yang Di Kembalikan," tulis akun tersebut.
Kemungkinan yang dimaksud akun ini tidak sehaluan adalah karena Gus Miftah adalah pendukung capres Prabowo sedangkan Kirun adalah pendukung Anies Baswedan.
Baca Juga:Cara Makan Gus Miftah Sambil Mengangkat Kaki Dianggap tak Beretika, Ini Hukumnya dalam Islam
Sejumlah netizen pun menyerang Gus Miftah karena menerima amplop.
"Lumayan juga tebal amplopnya. Gus Miftah ini apakah dia sadar telah merendahkan ulama dg membawa amplop spt itu utk membeli suara ? Sbg sesama ulama, anda shrsnya bs menjalin komunikasi politik yg beretika dg sesama ulama, bkn dg modal amplop. Tdk semua hal bs dinilai dg Rp," tutur seorang netizen.
"Perlu diingat bahwa tidak semua Harga Diri seseorang bisa dibeli dengan uang," ujar netizen.
"Makelar politik keliling pesantren bawa uang berkarung-karung , kayak gitu kok ngaku Gus," kata netizen lain.
Seorang netizen lalu mencoba meluruskan isi video itu. Menurutnya, amplop itu adalah pemberian tuan rumah yang mengundang Gus Miftah cerama di Demak, Jawa Tengah.
"Itu acara pengajian di demak pak dan yg ngasih amplop itu dr tuan rumah yg sudah ngundang gus miftah [di video tsb gus miftah lalu menyerahkan ke asistennya]. tidak ada unsur politik disitu dan saya punya link acara pengajiannya," ujar netizen tersebut.
Sebelumnya Gus Miftah pernah mengatakan, akan mematok tarif ceramah jika yang mengundangnya adalah kalangan pejabat, perusahaan atau orang kaya.
"Kalau kamu diundang lembaga, diundang perusahaan, diundang orang kaya, kamu jual saya murah kamu salah. Yang mengundang orang kaya dan pejabat, mereka butuh ngumpulin orang di tengah lapangan puluhan ribu dengan kepentingan politik. Kamu jual saya murah kamu salah," ujar Gus Miftah.
Namun jika yang mengundangnya ceramah adalah warga di desa, pegunungan dan pedalaman, Gus Miftah mengaku tidak mematok tarif.
"Tapi kalau kita diundang di desa, di pegunungan, di daerah pantai, di daerah pedalaman kamu minta bayaran kamu juga salah," ungkapnya.
"Tapi kalau yang mengundang saya warga desa pegunungan di desa, ya seikhlasnya," kata Gus Miftah.