Anies Baswedan Singgung Mafia Tata Niaga, Janjikan Harga Sawit dan Karet Stabil

Anies juga bakal memperbaiki sektor perkebunan serta pertambangan yang menjadi permasalahan di berbagai provinsi.

Eko Faizin
Jum'at, 15 Desember 2023 | 21:52 WIB
Anies Baswedan Singgung Mafia Tata Niaga, Janjikan Harga Sawit dan Karet Stabil
Capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraRiau.id - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar kampanye politik di Jambi pada Kamis (15/12/2023). Dalam momen itu, ia berjanji akan memperbaiki tata niaga di bidang perdagangan.

Selain itu, Anies juga bakal memperbaiki sektor perkebunan serta pertambangan yang menjadi permasalahan di berbagai provinsi.

"Termasuk Provinsi Jambi, maka kita semua harus membuat perubahan untuk 2024," katanya di Gedung Abadi Convention Center (ACC) Jambi.

Menurut Anies, permasalahan saat ini adalah tata niaga yang salah dan hanya menguntungkan segelintir orang atau penguasa. Sehingga rakyatnya yang menjadi korban, baik itu para pedagang, petani, peternak maupun sektor dan bidang pertambangan.

Ia menyampaikan jika kunjungan ke Jambi sudah mendapatkan permasalahan yang diderita rakyat seperti para pedagang di pasar Angso Duo yang terjerat dengan rentenir.

Selain itu, petani perkebunan karet dan sawit yang harganya terus menurun dan tidak pernah stabil hingga permasalahan batubara atau bidang pertambangan.

"Semua itu yang menjadi masalahnya adalah tata niaga yang salah, maka dari itu perlu perubahan dan mari kita semua termasuk masyarakat Jambi untuk melakukan perubahan dan memperbaikinya, sehingga untuk harga karet dan sawit bisa naik dan stabil sedangkan pedagang juga bisa berdagang dengan nyaman jika tata niaganya berjalan baik," ucap dia.

Menurut Anies, yang menjadi permasalahan hampir di seluruh daerah dan provinsi di tanah air ini adalah turunnya harga maka diperlukan adanya perubahan dari tata niaga tersebut.

"Dimana saat ini tata niaganya sudah tidak sehat, ada mafia di dalamnya seperti perdagangan beras," jelasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini