SuaraRiau.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menjangkiti anak dan remaja di Pekanbaru dari Januari hingga November ini mencapai 113 orang.
Anak-anak dan remaja terbanyak terjangkit DBD masuk rentang usia 10 tahun hingga 14 tahun. Selain itu, ada juga balita.
"Hasil analisa kasus DBD hingga saat ini, yang paling banyak anak-anak dan remaja," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Zaini Rizaldy, Kamis (30/11/2023).
Total kasus DBD Pekanbaru selama hampir satu tahun ini mencapai 257 kasus. Tidak hanya anak-anak dan remaja, warga berusia produktif yakni dari 25 tahun hingga 44 tahun juga terjangkit.
Zaini menyebut bahwa hal itu membuktikan DBD bisa menjangkiti siapa saja. Ia mengajak masyarakat untuk mengajak kebersihan agar nyamuk Aedes Agypti tidak berkembang biak di lingkungan sekitar.
Jumlah kasus DBD paling banyak di Kota Pekanbaru berada di Kecamatan Marpoyan Damai mencapai 44 kasus. Ada puluhan kasus DBD di wilayah tersebut selama sebelas bulan ini.
Kemudian kecamatan lainnya yang terbilang tinggi kasus DBD, yakni Payung Sekaki sebanyak 34 kasus dan Tenayanraya sebanyak 31 kasus.
Sebelumnya, Zaini Rizaldy mengimbau warga untuk mewaspadai DBD mengingat saat ini wilayah setempat mulai memasuki musim hujan.
Untuk itu, pihaknya mengajak warga menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan cara menerapkan 3M plus yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan kembali barang-barang bekas.
"Sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD," pesannya, Rabu (29/11/2023).