Tak Disarankan Pakai Bedak untuk Keringkan Keringat, Ini Penjelasan Pakar

Produksi keringat masing-masing orang berbeda bergantung salah satunya dari proporsi tubuh.

Eko Faizin
Rabu, 22 November 2023 | 14:14 WIB
Tak Disarankan Pakai Bedak untuk Keringkan Keringat, Ini Penjelasan Pakar
Ilustrasi pakai bedak saat berkeringat. (Elements Envanto)

SuaraRiau.id - Penggunaan bedak untuk mengeringkan keringat pada tubuh tak disarankan kendati ini sebenarnya bisa membantu.

Hal tersebut disampaikan pakar dermatologi dan venereologi lulusan Universitas Hasanuddin dr Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV pada Rabu (22/11/2023).

"Jangan dikasih bedak kalau bisa. Dikasih bedak sebenarnya bisa lebih kering tetapi yang ada jadi bubur setelahnya, media buat jamur tubuh," ujarnya dikutip dari Antara.

Amelia menyampaikan daripada menaburi tubuh dengan bedak, direkomendasikan kepada orang khususnya dengan produksi keringat berlebih untuk mengganti baju dan tidak membiarkan keringat kering dengan sendirinya.

"Kalau keringat banyak bawa baju ganti. Jangan dibiarkan kering sendiri, keringat itu harus dikeringkan. Setelah itu ganti baju. Itu akan lebih baik dibandingkan pakai bedak," sebutnya.

Kemudian, terkait mandi yang disarankan, baik mereka dengan keringat berlebihan maupun orang-orang pada umumnya sebaiknya mandi dua kali sehari dengan durasi maksimal 10 menit, menggunakan sabun yang lembut.

Menurut Amelia, mandi yang terlalu lama atau lebih sering khususnya saat usia lanjut akan membuat kulit lebih kering karena setiap kali mandi ada air dari tubuh yang terbuang.

Dia mengatakan, produksi keringat masing-masing orang berbeda bergantung salah satunya dari proporsi tubuh. Mereka yang punya proporsi tubuh berlebih dikatakan memang mempunyai risiko berkeringat lebih tinggi dibandingkan orang yang proporsi tubuhnya lebih kecil.

Amelia berpendapat, penerapan gaya hidup sehat termasuk pola makan sehat dan rutin melakukan latihan fisik akan membantu mengatasi keringat berlebih ini.

"Tapi kalau dia berkeringat berlebihan, kita harus evaluasi apakah dia punya penyakit lain yang harus diobati salah satunya tiroid. Penyakit tiroid itu ditandai metabolisme yang lebih tinggi, jadi keringat juga banyak," jelasnya.

Kemudian, berbicara penyakit tiroid, menurut Kementerian Kesehatan, selain keringat berlebihan, masalah kesehatan ini juga ditandai gejala seperti kenaikan atau perubahan berat badan, kulit terasa kering dan tidak nyaman, rambut kering, rapuh dan rontok, kemudian kuku rapuh dan mengelupas serta mata perih, kering dan seperti ada pasir. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak