Nikmatnya Mi Lendir Tanjungpinang, Warisan Kuliner Tanah Melayu sejak 1967

Mi lendir menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dengan mi pada umumnya.

Eko Faizin
Senin, 13 November 2023 | 22:47 WIB
Nikmatnya Mi Lendir Tanjungpinang, Warisan Kuliner Tanah Melayu sejak 1967
Mi lendir Tanjungpinang. [Dok Batamnews]

SuaraRiau.id - Mi lendir menjadi salah satu kuliner yang menjadi incaran pelancong ketika berkunjung ke Kepulauan Riau (Kepri). Masyarakat bahkan menjadikan mi lendir sebagai bagian dari identitas kuliner khas provinsi tersebut.

Mi lendir menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dengan mi pada umumnya. Kuahnya yang kental berwarna cokelat, dicampur dengan bahan-bahan spesial seperti kacang tanah dan ubi jalar, memberikan cita rasa yang lezat dan unik.

Mi ini bisa dijumpai Tanjungpinang dan salah satu kuliner kebanggaan daerah ini. Meski namanya mungkin membingungkan, mi lendir telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Tanah Melayu.

Meskipun memiliki nama yang unik, mie lendir ini sebenarnya menggunakan mi kuning seperti mi pada umumnya.

Mi lendir dapat ditemukan di berbagai warung makanan di Tanjungpinang. Nama uniknya berasal dari tampilan kuah yang menyerupai lendir, memberikan sentuhan keunikan pada hidangan ini.

Mengutip Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, keunikan mi lendir Tanjungpinang ini pertama kali ternyata diciptakan oleh seorang warga Jawa.

Meskipun kota Tanjungpinang dikenal sebagai tempat wisata budaya, namun beragam kuliner menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Salah satu tokoh penting dalam perjalanan kuliner mi lendir ini adalah Sumardi, seorang penjual mi lendir berusia 83 tahun.

Berjualan sejak tahun 1967 di Jalan Bintan, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Sumardi telah mendedikasikan dirinya selama setengah abad untuk menyajikan kelezatan mi lendir kepada warga setempat dan wisatawan.

Setiap harinya, antrean terjadi di warungnya. Pembeli mulai datang dari pukul 6 pagi hingga 12 siang.

Pelanggan setianya, seperti Sumarni, menyebutkan bahwa kelezatan mi lendir Sumardi tidak dapat ditandingi oleh yang lain.

Rasanya yang nikmat dan kuah yang kental membuatnya menjadi favorit di kalangan warga Tanjung Pinang.

Di hari-hari libur, khususnya Sabtu dan Minggu, Sumardi bahkan mampu menjual hingga 60 kilogram mi lendir. Namun, pada hari biasa, penjual yang telah menciptakan warisan kuliner ini hanya menjual sekitar 30 kg.

Harga yang terjangkau, hanya Rp10.000 per piring atau bungkus, membuat mi lendir Sumardi semakin populer di kalangan masyarakat dan turis asing.

Mi lendir buatan Sumardi tidak hanya dikenal di Tanjungpinang tetapi juga telah meraih pengakuan dari wisatawan luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak