SuaraRiau.id - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) nampaknya masih menyelimuti Kota Bertuah, Pekanbaru, Selasa (17/10/2023) pagi.
Dari pantauan di lapangan, Selasa (17/10/2023), udara terlihat kabur. Sementara, di laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kualitas udara Pekanbaru menunjukkan level tidak sehat.
Pihak BMKG Pekanbaru, Sanya Gautami mengungkapkan jika berdasarkan citra sebaran asap dan juga jumlah hotspot Provinsi Riau, besar kemungkinan kekaburan udara yang terdeteksi di wilayah Kota Pekanbaru pagi hari merupakan campuran dari uap air dan partikel kering (asap).
"(Kabut asap) berasal dari karhutla di wilayah Sumatera bagian selatan, termasuk di beberapa wilayah Riau seperti Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Pelalawan," ujarnya, Selasa (17/10/2023).
"Mengingat arah angin masih didominasi dari arah selatan hingga barat daya, sehingga mengarah ke wilayah Riau bagian Utara termasuk wilayah Kota Pekanbaru," sambung Sanya.
Diketahui, kabut asap masih menyelimuti Pekanbaru lantaran karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah Riau. Tak hanya itu, asap juga berasal dari kiriman provinsi tetangga.
Pihak terkait juga terus berusaha memadamkan karhutla. Selain itu juga melakukan rekayasa hujan buatan untuk membantu mengurangi kabut asap.