Lestarikan Budaya Leluhur, Festival Mandi Safar Bengkalis Kembali Digelar

Prosesi tradisi Mandi Safar itu diawali dengan menepuk tepung tawar 10 pasang anak-anak.

Eko Faizin
Kamis, 14 September 2023 | 06:24 WIB
Lestarikan Budaya Leluhur, Festival Mandi Safar Bengkalis Kembali Digelar
Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso menepuk tepung tawar dan memandikan anak-anak dalam acara Festival Mandi Safar di Pulau Rupat, Bengkalis, Rabu (13/9/2023). [ANTARA/Alfisnardo]

SuaraRiau.id - Festival Mandi Safar kembali digelar Pemkab Bengkalis untuk melestarikan budaya leluhur terdahulu sekaligus upaya mempromosikan budaya dan pariwisata Pulau Rupat.

Prosesi tradisi Mandi Safar itu diawali dengan menepuk tepung tawar 10 pasang anak-anak, yang dilakukan oleh Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat dan beberapa tamu undangan lain.

Kemudian, salah seorang tokoh masyarakat Bengkalis Azhar HS menyerahkan gayung dari tempurung kelapa kepada Wakil Bupati untuk memandikan 10 pasang anak-anak tersebut. Satu persatu anak-anak dimandikan dengan mengambil air bersumber sumur tua.

"Saya mengapresiasi tokoh masyarakat Rupat Utara yang memiliki komitmen kuat untuk terus melestarikan budaya Mandi Safar," kata Bagus Santoso dikutip dari Antara, Rabu (13/9/2023).

Menurutnya, saat ini ini kunjungan wisatawan ke Pulau Rupat meningkat, sehingga harus dibarengi dengan keramahtamahan masyarakat menyambut wisatawan yang berkunjung.

"Masyarakat Rupat Utara patut bersyukur, di mana objek wisata bahari menjadi destinasi favorit wisatawan untuk datang ke sini dan masyarakatnya harus menyambut wisatawan dengan sumringah dan ramah," terang Bagus.

Ia menyebut jika Pulau Rupat merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bengkalis yang terkenal dengan keindahan pantainya. Di pulau yang berbatasan dengan Selat Malaka itu memiliki banyak destinasi pariwisata bahari, salah satunya Pantai Lapin.

"Keindahan Pantai Lapin tidak diragukan lagi karena pantai ini memiliki pasir putih yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Pulau Rupat, bahkan pantai ini ibarat Pantai Kuta-nya Sumatera," ujarnya.

Bagus meyakini dengan tingginya kunjungan wisatawan, peluang tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah ini, seperti jasa penginapan, usaha kuliner, oleh-oleh khas lokal dan usaha lainnya.

"Jika tamu merasa senang dan nyaman maka semakin bertambah maju destinasi wisata Rupat Utara, sehingga dampak positif terus mengalir bagi masyarakat setempat," tegas Bagus. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak