Lewat RiyoLC PHR, Empat Pemuda Riau Inisiasi Bisnis Ramah Lingkungan

Kelompok Kubisa digawangi empat pemuda dan pemudi kreatif berasal dari latar belakang berbeda.

Eko Faizin
Rabu, 30 Agustus 2023 | 10:29 WIB
Lewat RiyoLC PHR, Empat Pemuda Riau Inisiasi Bisnis Ramah Lingkungan
Kelompok Inkubasi Bisnis Lestari (Kubisa) saat mempresentasikan perencanaan programnya pada kegiatan Riau's Youth Leader Club PHR belum lama ini. [Dok PHR]

SuaraRiau.id - Riau’s Youth Leader Club (RiyoLC) merupakan program pembangunan kapasitas tokoh-tokoh muda Riau. Kegiatan ini ditujukan untuk melahirkan ide kreatif dan inovatif yang dapat diimplementasikan demi kesejahteraan masyarakat, salah satunya insiasis bisnis ramah lingkungan.

Program yang diinisiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan dilaksanakan bersama Politeknik Caltex Riau (PCR) ini memberi pendampingan dan pelatihan bagi generasi muda dalam mewujudkan suatu ide dan gagasan program kemasyarakatan secara sistematis dengan metode yang teruji.

Secara umum, 35 peserta yang terbagi dalam 7 kelompok melahirkan suatu program pemberdayaan masyarakat. Satu di antaranya kelompok Inkubasi Bisnis Lestari (Kubisa) yang menjadi juara I dalam Program Riau’s Youth Leader Club PHR tahun 2023.

Kelompok Kubisa digawangi empat pemuda dan pemudi kreatif berasal dari latar belakang berbeda yakni, Anton Saptura yang aktif di organisasi kepemudaan di Kelurahan Limbungan Rumbai, Cindi Shandoval perempuan yang memiliki latar belakang change maker dalam pelestarian budaya di Kabupaten Siak, Riko Naufal Umpratama mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau (UIR) dan Yusrial yang sudah malang melintang di organisasi kemahasiswaan dan saat ini mulai membangun usaha.

Cindi Shandoval dan kawan-kawannya menggagas program Inkubasi Bisnis Lestari di Kabupaten Siak. Sebuah gagasan yang muncul dari persoalan dampak sosial kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Siak beberapa waktu lalu.

Lewat Inkubasi Bisnis Lestari, para anak muda ini mendorong generasi muda di tingkat desa yakni budi daya tanaman ramah gambut seperti, nenas, semangka, sagu dan komoditas ramah gambut lainnya.

Selain dapat meningkatkan ekonomi, budi daya komoditas ramah gambut dinilai menjadi langkah tepat dalam pencegahan kebakaran dan pemulihan lahan gambut.

Menurut Cindi, besarnya potensi alam yang ada di Siak diikuti dengan tantangan dan kesempatan. Luas lahan gambut di Siak yang mencapai 57 persen dari luas wilayahnya perlu dikelola dengan baik agar tidak menyebabkan kebekaran.

Untuk itu, lanjut dia, perlu terciptanya produk-produk yang ramah gambut.

“Untuk mengembangkan dan mengelola potensi tersebut perlu sumber daya manusia yang mumpuni. Kemampuan kewirausahaan yang baik dengan memahami potensi dan tantangan yang ada di Siak sangat diperlukan agar lahir para pengusaha yang memiliki pemahaman ekonomi lestari," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini