Polemik DBH: Banyak Perusahaan Sawit Bayar Pajak ke Pusat, Riau Dapat Jalan Rusak

Banyak perusahaan besar yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning hanya miliki kantor cabang saja.

Eko Faizin
Selasa, 14 Maret 2023 | 16:23 WIB
Polemik DBH: Banyak Perusahaan Sawit Bayar Pajak ke Pusat, Riau Dapat Jalan Rusak
Ilustrasi truk pengangkut sawit. [Antara]

SuaraRiau.id - Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Riau disebut masih banyak yang membayar pajak ke pemerintah pusat.

Menurut Ketua Komisi III DPRD Riau, Markarius Anwar, banyak perusahaan besar yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning hanya miliki kantor cabang saja.

"Sementara kantor pusat mereka di Jakarta. Itu pajaknya dibayar di mana? Tentu di pusat. Tentu harus ada kebijakan agar bagaimana pajak ini dialihkan ke bawah, termasuk mobil operasional pengangkut CPO (Crude Palm Oil) yang mereka gunakan itu plat nomornya saja masih non BM, harusnya dibaliknamakan lah," kata Markarius dikutip dari Antara, Senin (13/3/2023).

Politisi PKS Riau itu mengungkapkan bahwa perusahaan harusnya mengupayakan agar keberadaannya di daerah memberikan kontribusi yang besar di tempat usaha mereka.

"Kalau bisa dipindahkan saja kantor pusatnya ke Pekanbaru sehingga pajaknya akan masuk ke kas daerah. Jangan kita cuma dapat bagian jalan rusak akibat truk pengangkut CPO ini," jelas Markarius.

Lebih lanjut, ia juga meminta Pemprov Riau menjemput bola agar penerimaan pajak maksimal untuk daerah.

Sementara itu, anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi mempertanyakan kelanjutan perjuangan dana bagi hasil (DBH) CPO yang sudah diinisiasi sejumlah provinsi penghasil sawit termasuk Riau.

"Ini endingnya seperti apa? Sampai hari ini perjuangan kita terkait DBH tak kunjung ada kejelasan. Bagaimana bisa daerah penghasil sawit tidak mendapatkan hasil dari CPO-nya," kata Husaimi yang ikut menyuarakan DBH sawit.

Husaimi berharap pemerintah pusat bijak untuk menilai hal tersebut. Sebab, yang selama ini didapatkan Riau sebagai kawasan perkebunan sawit hanya jalan rusak akibat wara-wiri truk besar yang dioperasionalkan perusahaan sawit.

"Kalau bicara kerugian tentu yang menanggungnya ya daerah. Kita selalu anggarkan dana perbaikan dan pemeliharaan jalan. Tapi truk yang melintas menjadi penyumbang kerusakan jalan. Makanya kita tuntut DBH ini," kata dia. (Antara)

News

Terkini

Salah satunya menyantap makanan suguhan ketika bertamu di rumah penganut agama lain.

Lifestyle | 07:55 WIB

Berikut jadwal buka puasa Pekanbaru dan beberapa daerah di sekitarnya pada Kamis (23/3/2023).

Lifestyle | 02:35 WIB

Pada riwayat lain, Rasulullah juga mengingatkan kita untuk menjaga hak orang lain.

Lifestyle | 08:27 WIB

Farhan menjelaskan, pengusaha perempuan memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.

News | 08:13 WIB

Tas-tas tersebut dibeli dengan harga Rp2 juta hingga Rp5 juta, termasuk tas yang disebut harganya Rp420 juta.

News | 09:20 WIB

Anto kemudian menyampaikan klarifikasinya terkait tas branded dan sepeda Brompton yang dipakai sang istri.

News | 06:48 WIB

Gubernur Syamsuar mengungkapkan bahwa peresmian jembatan ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat.

News | 17:51 WIB

Edi mengaku sebelumnya adalah seorang muslim dan sempat keluar Islam karena suatu alasan.

News | 12:41 WIB

Dalam video viral itu, pengunggah menyebut bahwa oknum yang mengaku petugas fogging tersebut kerap kali datang ke kantornya.

Lifestyle | 11:40 WIB

Dalam kesempatan itu, Arwin AS bercerita tentang bagaimana ia berjuang dan berkorban dalam membangun Siak.

News | 07:23 WIB

Terkait isu tersebut, Deswita akhirnya buka suara.

News | 12:33 WIB

Serma AW dan Sertu ES melakukan aksi perampokan bersama tiga warga sipil lainnya yang sudah ditangkap Polda Riau.

News | 12:00 WIB

Syamsuar mengaku mendengar masih ada sejumlah pungutan yang dilakukan saat PPDB Riau berlangsung.

News | 10:00 WIB

Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto membenarkan adanya penggeledahan di Kantor Satpol PP tersebut.

News | 15:25 WIB

Belakangan, diketahui pelaku merupakan seorang oknum dosen di sebuah perguruan tinggi Kota Padang berinisial ZM.

Lifestyle | 14:46 WIB
Tampilkan lebih banyak