Muflihun Tanggapi soal Ribut-ribut Pemotongan Honor Pegawai RSUD Madani Pekanbaru

Muflihun mengaku telah memerintahkan Sekretaris Daerah Kota untuk menelusuri kesalahan dalam penganggaran di honor di RSD Madani.

Eko Faizin
Jum'at, 25 November 2022 | 09:29 WIB
Muflihun Tanggapi soal Ribut-ribut Pemotongan Honor Pegawai RSUD Madani Pekanbaru
Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun (bertopi). [Laras Olivia/Riauonline]

SuaraRiau.id - Ratusan tenaga harian lepas (THL) di RSUD Madani Pekanbaru dikabarkan gajinya dipotong hingga mencapai 50 persen. Hal ini terjadi lantaran diduga karena keterbatasan anggaran.

Kabar gaji dipotong tersebut ternyata sudah didengar Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun.

Dia pun kemudian mempertanyakan perkara ini kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru.

Muflihun mengaku telah memerintahkan Sekretaris Daerah Kota untuk menelusuri kesalahan dalam penganggaran di honor di RSD Madani.

"Ada ngga dipotong, tidak pernah ada istilah dipotong," ujarnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (24/11/2022).

Namun berdasarkan informasi dari BPKAD, memang ada kekurangan anggaran honor.

Muflihun dengan tegas mengingatkan Direktur RSD Madani agar menyampaikan kondisi sebenarnya keuangan di rumah sakit pemerintah.

"Kalau uangnya kurang, tetap bayarkan sesuai. Baru ditambahkan penganggaran tahun depannya. Jangan dipotong honor itu," tegasnya.

Muflihun menegaskan kondisi ini terjadi karena proses penanggaran di rumah sakit itu tidak jelas. Ia menyebut selama ini pemerintah kota sudah membayarkan honor hingga tunjangan kinerja pegawai.

Dia menegaskan bahwa pemerintah kota sama sekali tidak ingin memotong honor para THL.

Tapi memang penganggaran honor THL di rumah sakit itu kurang dari semestinya. Direktur RSD Madani harus memahami mekanisme APBD.

"Saya sampaikan ril nya seperti ini, nanti saya minta rumah sakit sesuaikan honor tersebut. Kekurangannya bisa dibayarkan tahun depan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini