“Menggigil saya setelah tahu (home industri ekstasi),” lanjutnya.
Yeni mengaku, tidak mengetahui akvitas dari tersangka. Karena, usaha pempek dijalani dan dikelola oleh istri Iman. Iman sendiri diketahuinya bekerja sebagai pemborong di Kota Dumai.
“Yang mengelola istrinya, suaminya di Dumai bekerja sebagai pemborong,” kata Yeni.
Usaha pempek tersebut telah beroperasi selama setahun dan baru memasuki tahun kedua. Sebelumnya, ruko itu ditempati pemiliknya yang membuka usaha konter handphone.
Lantaran mengalami kecelakaan lalu lintas, dan membutuhkan uang. Sehingga ruko tersebut dikontrakan kepada istri Iman.
“Baru setahun mereka menyewa, ini baru diperpanjang kontrak rukonya untuk tahun kedua,” jelasnya.
Ketua RT 03/RW 01 Keluarahan Rejosari, Arwan juga berada di lokasi. Ia mengaku, baru satu kali bertemu dengan Iman Santoso.
Pertemuan itu, saat tersangka menyerahkan bantuan 100 paket sembako kepada warga RT 03 pada Bulan Ramadan.
“Jumpa beliau waktu memberikan sembako, waktu itu pertengahan bulan puasa tahun 2021 lalu. Setelah itu saya tidak pernah jumpa,” sebut Arman.
Bantuan sembako itu berasal dari KNPI Riau yang saat ini diketuai Fuad Santoso. Arman juga tak menampik, bahwa Iman Santoso adik kandung dari ketua organisasi kepemudaan tersebut.